Sebelumnya :
Naruto Chapter 648
"Setidaknya kupikir kita tak perlu melakukan pertemuan lagi, bukan begitu?"
"Tepat sekali." sahut Mizukage. "Tentu saja, tapi ingat kita harus
memenangkan perang ini terlebih dahulu." ucap Tsuchikage. "Tsuchikage
benar, kita tak boleh kalah." ucap Kazekage. "Baiklah, ayo keluarkan
yang terbaik yang dimiliki oleh aliansi shinobi, itulah yang kita kelima
kage harus lakukan." ucap Hokage.
Kelima kage, Tsunade dan yang lainnya telah sampai di medan perang, dan
ditambah dengan semangat para shinobi yang juga telah kembali, serta
kekuatan chakra Kyuubi yang masih menyelimuti mereka, pertempuranpun
kembali berlanjut. Semuanya, dengan kemampuan dan senjata mereka
masing-masing bersiap untuk menyerang.
Di depan sana, tampak juga Bijuu Naruto dan Susano'o Sasuke masih dalam
usaha mereka untuk menyerang Obito. Serangan dahsyat mereka berdua
lancarkan, namun pertahanan Obito ternyata masih belum mampu mereka
tembus. "Apa cuma itu saja?" ucap Obito.
Di sisi lain, tampak Shikamaru yang dalam keadaan sekarat sedang dirawat
oleh Sakura. "Ini.." Sakura merasakan sesuatu di dalam tubuh Shikamaru.
"Naruto.. dia tetap membantu mengembalikan chakranya meski ia sedang
bertarung.." ucap Sakura dalam hati. "Naruto.. seharusnya kau fokus pada
yang harus kau lakukan, dan menyerahkan yang di sini pada kami.."
"Tidak, Sakura.. Naruto melakukannya secara tidak sadar." ucap Ino.
"Tekadnya untuk menyelamatkan Shikamaru begitu kuat hingga chakranya
bergerak sendiri. Aku bisa tahu itu berkat shindenshin no jutsu
milikku." jelasnya.
"Naruto.. kau selalu saja seperti itu.." ucap Shikamaru dalam hati, di
tengah-tengah sekaratnya. "Kau selalu melakukannya secara berlebihan.."
"Berapa banyak lagi yang akan kau lakukan untuk kami?" ucap Ino dalam hati.
"Di depanmu.. aku tak bisa komplain tentang hal-hal yang menyebalkan
lagi.." ucap Shikamaru dalam hati. Shikamaru kemudian teringat akan
ayahnya, lalu ia berkata, "Maaf, yah.. Naruto belum ingin aku menyusulmu
ke sana.."
"Jangan bicara dulu, Shikamaru!! Aku tak akan membiarkanmu mati!!" ucap Sakura. "Naruto masih membutuhkanmu!!"
Shikamaru dalam sekaratnya terus mengingat sosok Naruto. "Ayah.. Naruto
telah melalui semua ini sejauh ini sendirian.. aku baru saja
menyadarinya.. sekarang aku tak ingin dia merasakan hal seperti itu
lagi.. itulah yang sekarang aku rasakan.. saat aku bersama dengannya
sekarang.. aku sudah pernah mengatakannya padamu, kan.."
Shikamaru kemudian teringat akan kata-katanya pada ayahnya dulu, "Dia
akan menjadi ninja penting di desa ini. Saat aku bersama dengan Naruto,
aku merasa seperti aku ingin berjalan di sisinya.. tak seperti hokage
pertama, Naruto, si bodoh itu tak punya saudara cerdas yang bisa selalu
menasihatinya.. jadi.. kurasa.. saat ia menjadi hokage nanti, aku akan
berada di sisinya.. maafkan aku, ayah.."
Proses penyembuhan Shikamaru terus mengalami kemajuan dan akhirnya
secara perlahan ia sudah bisa berdiri lagi. "Maafkan aku, ayah.. aku
masih belum bisa menyusulmu.. tak ada orang lain yang bisa menjadi
penasihat untuk Naruto lebih baik daripada aku.."
Hokage pertama dan kedua juga tampak senang dengan kebangkitan Shikamaru itu.
"Terimakasih, Naruto.." ucap Sakura dalam hati. "Berkat chakramu, dan perasaanmu, dia selamat.."
"Ya, dia sudah membaik.." ucap Sai.
"Terimakasih Sakura.." ucap Ino. "Terimakasih Naruto.."
"Jangan berlebihan, Shikamaru.." ucap Kiba. "Mungkin saja kau malah akan menjadi penasihatku, kau tahu.." lanjutnya.
"Uuhn.."
"Jangan khawatir, Akamaru, pada akhirnya dia mungkin akan memiliki tiga penasihat.." ucap Shino.
"Woof!!"
"Aku juga ingin berada di sisi Naruto, aku harus melakukan yang terbaik.." ucap Hinata dalam hati.
"Shikamaru!!" Chouji memeluk Shikamaru dari belakang.
Tap!!
Tiba-tiba Tsunade muncul dan kemudian meletakan telapak tangannya di
dahi Shikamaru, seolah mengeceknya. Lalu kemudian, Tsunade menyentuh
dahi Sakura dan berkata, "Kau melakukannya dengan baik.." Sakura
tersenyum.
"Maafkan aku, kakek.." Tsunade menghampiri hokage pertama.
"Jangan meminta maaf, Tsunade.." ucap Hokage pertama. "Masalahku terbawa
sampai ke generasimu, akulah yang seharusnya minta maaf.."
"Tapi perasaan dan mimpimu juga ikut terbawa ke generasi ini, dan bahkan generasi selanjutnya.. ya.. tekad api.."
"Wooaahh!!!!" Di sisi Naruto, tampak ia masih sibuk melawan Obito.
"Bagus!!" ucap hokage pertama. "Ayo kita potong pohon besar itu sementara ia sibuk bertarung!!" perintahnya.
"Tak peduli betapa besar pohon itu, itu masih jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan daratan ini.. Tanah adalah sekutu kita!!" ucap
Tsuchikage. "Yaah!!!" sahut para shinobi Iwagakure, negeri tanah.
Di sisi raikage, ia teringat dulu akan saat ia pertama bertemu Naruto,
saat itu Naruto sampai menundukkan kepalanya ke tanah untuk memohon agar
Sasuke dimaafkan. Dan saat itu raikage mengatakan, "Shinobi tak
seharusnya menundukan kepala semudah itu.. yang akan membuatmu dihormati
adalah tindakan dan kekuatanmu.."
Namun sekarang, raikage mulai sadar, "Kelihatannya hokage memang suka
menundukan kepala mereka.. mungkin itu juga memang bisa mengubah
perasaan seseorang.."
"Ayo maju!!!" seru raikage pada para shinobi dari desanya. "Ok! Double
Lariat Brother!!" sahut Bee. "Yeaah!!!" sahut shinobi lainnya.
"Sebagai wanita, aku tak boleh telat dalam pertarungan.." ucap Mizukage.
"Ayo kita juga maju, semuanya!!" perintahnya pada shinobinya. "Yaah!!"
"Naruto.. sekarang kau telah benar-benar menjadi shinobi yang sangat
diperlukan oleh dunia ini.." ucap Gaara dalam hati. "Kaulah apa yang
kami inginkan.. dan aku yakin kau akan menyelamatkan dunia ini,
Naruto.."
Dan sama seperti yang lain, Gaarapun sebagai Kazekage memberi perintah
pada pasukan shinobi dari desanya, "Semuanya, ikut denganku!! ayo
maju!!"
Di dimensi lain, tampak Kakashi sedang menyembuhkan lukanya sendiri.
"Bagus, sepertinya tak lama lagi aku akan bisa pergi.." ucapnya.
Kembali ke medan perang, "Semangat mudaku masih belum luntur!! ayo maju, Lee!! Tenten!!" teriak guru Gai.
"Masa lalumu telah mampu mencapai hati semua orang.. Uzumaki Naruto.."
ucap hokage pertama dalam hati. "Sekarang, kau telah membuat mereka
semua bersatu.. masa lalumu yang keras telah menjadikanmu seperti
sekarang ini.. kisah hidupmu.. memberi hati kami semua harapan.."
"Ayo kita percayai harapan ini!!
Ayo maju!!" seru hokage pertama pada semuanya.