Search

Pages

Jumat, 31 Mei 2013

Versi Teks Fairy Tail 333

Naga api yang Natsu tunggangi menghantam
naga tempat Rogue berpijak. Dan melihat hal
tersebut, Rogue masih terus bertanya-tanya,
"Sihir pengendali nagaku... apa yang sudah
kau lakukan, Natsu!!?"
"Jadi kau menggunakan sihir untuk
mengendalikan pikiran kami??" Atlas baru
menyadari hal itu. "Kita cuma menjadi teman,
kan?" ucap Natsu sambil melirik ke naga itu.
"Ya.." sahut Atlas. "Teman??" Rogue masih tak
mengerti.
"Ayo maju, mahluk tua!!!" Natsu memberi
perintah untuk kembali menyerang.
"Grooooarrr!!!!" Atlas menggigit leher
Motherglare, naga Rogue. "Bagus, serang
dia!!!" teriak Natsu lagi. "Motherglare, jangan
biarkan dia mengalahkanmu!!" ucap Rogue,
dan kemudian Bhwuussss!!!! Motherglare
menlesatkan tembakkan dari mulutnya yang
mampu menembus tubuh Atlas dan
meledakkan gunung di kejauhan sana.
Namun, tubuh api Atlas tetap tak mempan
meski terkena serangan seperti itu.
"Tembakkanmu tak akan bekerja pada tubuh
apiku." ucapnya. "Kau juga tak akan mampu
membakar tubuh Adamantku!!" ucap
Motherglare.
Fairy Tail Chapter 333 - Manusia dan
Manusia, Naga dan Naga, Manusia dan
Naga
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Jangan meremehkan api nerakaku.." ucap
Atlas. "Itu adalah api raksasa yang menerobos
keluar dari neraka. Dan temanku... telah
memakannya!!"
Tampak Natsu telah meloncat dari tubuh
Atlas, kemudian dengan tangan kanan yang
telah dilapisi api neraka yang dimakannya,
lelaki itu bersiap untuk menyerang. "Dia
memakan api Atlas!!?" Rogue terus bertanya-
tanya. Dan tak lama setelahnya, buakkk!!!!
pukulan dahsyat Natsu menghantam jatuh
Motherglare.
Dari bawah, pasukan kerajaan yang mengawal
sang raja tampak kaget saat melihatnya.
"Yang mulia, itu..."
"Dua naga saling bertarung!!?"
"Mengagumkan.. tapi bagaimana bisa!?"
Mereka bertanya-tanya, dan kemudian sang
raja teringat akan sesuatu. "Kota bunga yang
indah ternoda oleh darah, dan terjatuh ke
dalam kekacauan. Ini adalah festival antara
manusia, naga, dan iblis. Manusia saling
bertarung dengan manusia, naga bertarung
dengan naga, manusia bertarung dengan
naga... inilah bencana kuno itu, festival raja
naga.."
Sang raja kemudian terduduk lemas. "Yang
mulia!! Yang mulia!!" ucap khawatir para
pasukannya.
"Kita tak akan bisa... Tak akan ada yang bisa...
mengubah semuanya kembali seperti
semula.." ucap raja pasrah.
Sementara itu di sisi Dragon Slayer lainnya, di
sisi Rogue, ia telah menemukan naga
targetnya. "Ayo kita selesaikan di sini, Rogue,
kau tak akan bisa mengalahkan naga." ucap
Naga itu.
"Bagaimana kau tahu namaku??" Rogue
bertanya-tanya. "Karena, aku diminta untuk
tidak membunuhmu." sahut naga itu.
"!!" Rogue kaget. "Jangan katakan ini pada
siapapun." ucap naga itu lagi. "Hanya kau
yang akan dibiarkan selamat di dunia yang
sangat menyedihkan ini. Dan kemudian, kau
akan menjadi raja..."
"Apa yang kau katakan!? Aku tak mau menjadi
raja!!" bentak Rogue. "Siapa yang memberimu
perintah!!?"
"Dirimu sendiri, Rogue." ucap naga itu.
"Kaulah yang sudah memanggil kami, dan
mencoba untuk menjadi raja. Itu adalah
rencana yang kau buat tujuh tahun yang akan
datang." jelasnya.
"Huh... cerita yang benar-benar tak masuk
akal.." ucap Rogue. "Itu benar..." ucap suatu
suara. "Itulah kenyataannya." ucap suara itu,
yang ternyata muncul dari bayangan Rogue.
"Aku adalah kemungkinan masa depan lainya
darimu.. Aku adalah bayanganmu, dan
merupakan sisi gelap dari hatimu." ucap
bayangan itu. "Diam!! Diam!!" Rogue
menginjak-injak bayangannya sendiri. Namun
tentu saja, itu percuma.
"Terimalah kenyataan itu. Hatimu telah mati
di dalam kegelapan." ucap naga di depan
Rogue. "Dan yah... bagaimanapun kau akan
segera menerimanya. Kau harus menerima
masa depanmu. Kau tak boleh mati di sini."
"Uukh..." Rogue memegangi kepalanya sendiri.
"Ini bohong.. ini pasti bohong kan..."
ucapnya. Sementara itu dari kejauhan, tampak
seorang wanita sedang mengawasi Rogue,
yaitu Ultear. "Rogue..."
Flashback ke satu jam sebelumnya saat Ultear
dan Meldy hendak menolong Natsu. "Jangan
bergerak dulu, Natsu!!" ucap Meldy. Namun,
Natsu terus berusaha untuk bangun. "Lucy...
Lucy... ukh... sial..." Natsu berdiri.
"Siapa lelaki tadi?" tanya Ultear pada Natsu.
"Dia bilang kalau dia adalah Rogue dari masa
depan." ucap Natsu. "Apa tujuannya?" tanya
Ultear lagi. "Aku tak tahu." sahut Natsu.
"Apakah dia musuh kita?"
"Dia melakukannya pada Lucy...
Dia musuh..." ucap Natsu.
"Rogue pasti telah menjadi penyihir yang
lebih kuat.." ucap Meldy. "Ya, tapi dia punya
titik lemah." ucap Ultear. "Kalau kita
membunuh Rogue di zaman ini, dirinya di
masa depan akan menghilang." jelasnya.
"Tapi, kalau ternyata waktu itu paradox... Jika
Rogue masa depan ada, maka kita tak akan
bisa membunuh Rogue yang sekarang? Apa kau
mau melakukan resiko itu?"
"Itu kalau waktu berjalan dengan normal."
ucap Ultear. "Tapi, kita tahu kalau waktu
sudah dirubah oleh Lucy dan orang dari masa
depan itu. Jadi, ada kemungkinan besar kalau
kita membunuh Rogue yang sekarang maka
yang dari masa depan akan mati juga."
"Ah, mungkin kalau kita membunuhnya Lucy
dari masa depan juga akan..."
"Tidak.." ucap Natsu. "Aku akan mengalahkan
Rogue dari masa depan." lanjutnya.
"Jangan biarkan kemarahan menguasi dirimu."
ucap Ultear. "Bukan begitu." ucap Natsu.
"Rogue dari masa depanlah yang salah, bukan
Rogue di masa sekarang. Rogue yang sekarang
tak melakukan kejahatan apapun. Kalau kita
membunuhnya, maka kitalah yang akan
menjadi penjahatnya."
"Baik... aku berjanji padamu.. aku tak akan
menyentuh Rogue." ucap Ultear, dan
flashback berakhir. Namun melihat kejadian
ini, kekacauan ini, Rogue dan bayangannya
yang ada di depan matanya, tampaknya Ultear
berubah pikiran. "Natsu.. tak ada yang bisa
kita perbuat.. Rogue adalah penyebab dari
semua ini. Dengan kata lain, jika dia tak
datang dari masa depan, maka gerbang tak
akan pernah terbuka, dan para naga juga tak
akan datang. Kalau kita ingin semua kembali
seperti sedia kala.. maka membunuh Rogue
adalah satu-satunya jalan."

Bersambung ya

Sumber : www.beelzeta.com

Minggu, 26 Mei 2013

Fairy Tail Chapter 332

Sebelumnya : Fairy Tail Chapter 331
Naga, sang pembawa pesan kehancuran
ditantang oleh para penyihir, harapan
manusia. Mampukah para penyihir itu
mengalahkan ketujuh naga yang ada?
kelihatannya tak akan semudah itu. Di salah
satu sisi kota, tampak Laxus dan rekan-rekan
kelompoknya bersusah payah melawan naga
api Atlas di depan mereka. Tak peduli berapa
kali mereka menyerang, dengan sihir apapun,
bahkan semburan listrik Laxus, semuanya tak
mempan.
"Serangan kalian tak akan mempan!! Api
nerakaku mampu membakar segala jenis
sihir!!" teriak sombong naga berlapis api
tersebut. "Sial... dia lawan yang buruk untuk
Laxus." ucap Eva, "Apa di sini tak ada Dragon
Slayer air atau semacamnya?"
"Ngomong-ngomong, kita punya yang tipe api
kan..." ucap Bixlow. Ia teringat akan Natsu,
terlebih, secara tiba-tiba Natsu meluncur dari
udara dan mendarat di tempat itu. "Natsu!!?"
Laxus dan yang lainnya kaget tentunya.
Fairy Tail Chapter 332 - Burung Api
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Aryaaahhh!!!!!!!" Natsu mendarat di atas
kepala atas, dan kemudian mencengkramnya.
"Ketemu kau, naga api!!!" teriak Natsu. "Siapa
kau!!?" Atlas bertanya-tanya. "Aku Natsu!! Dan
aku akan... memakanmu!!!" perlahan Natsu
mulai melahap api-api yang menyelimuti naga
itu.
"Apa!!!?" Laxus dan yang lainnya kaget luar
biasa. "Bagus, natsu!!" ucap Happy. "Tak akan
ada yang memikirkan hal seperti itu selain
dirimu." lanjutnya.
"Memakanku kau bilang?? Jangan bercanda!!!"
Atlas mulai marah, dan kemudian
menghempas-hempaskan tubuhnya sendiri.
Namun, Natsu tetap bertahan dan terus
melahapnya. "Kubilang aku akan memakanmu,
jadi akan kulakukan!! Dan lagi apimu enak..."
"Menyingkir kau bocah!!" Atlas kini
membentur-benturkan tubuhnya, berusaha
sekuat mungkin agar Natsu terjatuh. Namun,
Natsu benar-benar keras kepala. "Tidak!!"
ucapnya sambil terus makan.
"Natsu!! Apa yang ingin kau lakukan, hah??"
Laxus bertanya-tanya. "Aku akan mengurus
yang ini!!" teriak Natsu dari tempatnya.
"Mengurus??"
"Pergilah menuju kastil, Laxus, tolong
Wendy!!" ucap Natsu. "!!" Laxus terdiam.
"Wendy memang Dragon Slayer, tapi dia
masih muda.." ucap Eva Green. "Pasti akan
sulit baginya untuk bertarung sendirian.."
lanjut rekannya yang lain. "Laxus.."
Laxus kemudian memutuskan untuk pergi ke
tempat Wendy. Namun sebelum itu, ia berkata
pada Natsu, "Jadi, bisakah aku menyerahkan
yang di sini padamu?"
"Tentu saja!! Aku akan memakannya dan
meningkatkan kekuatanku!!!" ucap Natsu.
"Bagus, kalau begitu ayo menuju kastil!!" seru
laxus pada rekan-rekannya. "Baik!!"
merekapun pergi. "Kau juga ikutlah dengan
kami, Happy!!"
"Aye!!" Happy juga ikut dengan mereka.
"Hentikan, bocah!!!!" Atlas terus mencoba
untuk menyingkirkan Natsu dari tubuhnya.
"Jangan membuatku semakin marah!!"
teriaknya sambil terus berusaha. Atlas
membenturkan kepalanya ke tanah, ke
gedung-gedung, bahkan sampai
merobohkannya, namun Natsu tetap saja keras
kepala. "Manusia tak akan bisa memakan
apiku!!" teriak naga itu.
Atlas terus mengamuk, menabrak bangunan
sana-sini, hingga akhirnya ia merasakan
sesuatu. "Perasaan ini.... jangan-jangan...
tidak, ini mustahil..." pikir naga itu. "Tapi,
perasaan ini mengingatkanku pada..." ia baru
ingat, "pada sang raja naga api... Igneel..."
"Hei bocah..." Atlas lalu bertanya pada Natsu,
"Siapa kau ini sebenarnya? Apa hubunganmu
dengan Ignel?"
"Ignel?? Apa kau mengenalnya??" sahut Natsu.
"Dia adalah temanku, dan juga raja dari naga
api..." jelas Atlas. Kemudian, Natsu pun
memperkenalkan diri. "Begitu ya, Ignel itu
ayahku." ucapnya.
----- Fairy Tail Chapter 332 -----
Di atas langit kota, dengan berdiri di atas naga
yang sebelumnya dilawan oleh Natsu, Rogue
melihat ke bawah, ke arah kekacauan yang
terjadi akibat ulah naga-naganya. "Hebat,
inilah kekuatan dari naga!! Berapa banyak
kehancuran yang bisa mereka lakukan? Dengan
kekuatan ini, aku pasti bisa mengalahkan
Acnologia!!" ucapnya.
"Kemudian setelah itu, dunia ini akan jatuh ke
tanganku!! Bumi akan retak, langit akan
terbakar, kehidupan akan dimangsa... Akulah
yang akan menjadi raja naga!! Raja baru yang
terlahir di Turnamen ini!!" teriaknya.
Sementara di seluruh penjuru kota, para
penyihir masih bertarung dengan sekuat
tenaga. Semuanya berjuang.
"Bayangan akan menjadi cahaya, aku akan
menjadi cahaya tertinggi yang kemudian akan
menyelimuti dunia ini!!!" ucap Rogue lagi.
"Kami tak butuh cahaya kotor sepertimu!!!"
seseorang tiba-tiba saja meluncur ke arahnya.
"Natsu!!?"
"Cahaya kami ada di dalam hati kami!!!" teriak
Natsu. Ia melesat ke arah Rogue dengan
menunggangi naga tadi. "Kalau dengan cahaya
yang kau bicarakan itu, aku tak bisa melihat
apa-apa!!" teriak Natsu lagi. Natsu dan naga
itu kini berada di pihak yang sama, dan
kombinasi mereka tampak bagaikan burung
api.
Bruakkkk!! Atlas menabrak naga yang Rogue
tumpangi. "Bagaimana mungkin dia
menunggangi seekor naga!!?" Rogue benar-
benar tak mengerti. "Apa kau mengkhianatiku,
Atlas!!?"
"Aku hanya mengikuti hatiku!!" ucap naga
yang Natsu tunggangi. "Putra Igneel adalah
temanku!!" lanjutnya. "Ayo kita bekerja sama,
mahluk tua!!" ucap Natsu. "Mahluk tua..."
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 333

Sumber : beelzeta.com

Fairy Tail Chapter 332

Sebelumnya : Fairy Tail Chapter 331
Naga, sang pembawa pesan kehancuran
ditantang oleh para penyihir, harapan
manusia. Mampukah para penyihir itu
mengalahkan ketujuh naga yang ada?
kelihatannya tak akan semudah itu. Di salah
satu sisi kota, tampak Laxus dan rekan-rekan
kelompoknya bersusah payah melawan naga
api Atlas di depan mereka. Tak peduli berapa
kali mereka menyerang, dengan sihir apapun,
bahkan semburan listrik Laxus, semuanya tak
mempan.
"Serangan kalian tak akan mempan!! Api
nerakaku mampu membakar segala jenis
sihir!!" teriak sombong naga berlapis api
tersebut. "Sial... dia lawan yang buruk untuk
Laxus." ucap Eva, "Apa di sini tak ada Dragon
Slayer air atau semacamnya?"
"Ngomong-ngomong, kita punya yang tipe api
kan..." ucap Bixlow. Ia teringat akan Natsu,
terlebih, secara tiba-tiba Natsu meluncur dari
udara dan mendarat di tempat itu. "Natsu!!?"
Laxus dan yang lainnya kaget tentunya.
Fairy Tail Chapter 332 - Burung Api
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Aryaaahhh!!!!!!!" Natsu mendarat di atas
kepala atas, dan kemudian mencengkramnya.
"Ketemu kau, naga api!!!" teriak Natsu. "Siapa
kau!!?" Atlas bertanya-tanya. "Aku Natsu!! Dan
aku akan... memakanmu!!!" perlahan Natsu
mulai melahap api-api yang menyelimuti naga
itu.
"Apa!!!?" Laxus dan yang lainnya kaget luar
biasa. "Bagus, natsu!!" ucap Happy. "Tak akan
ada yang memikirkan hal seperti itu selain
dirimu." lanjutnya.
"Memakanku kau bilang?? Jangan bercanda!!!"
Atlas mulai marah, dan kemudian
menghempas-hempaskan tubuhnya sendiri.
Namun, Natsu tetap bertahan dan terus
melahapnya. "Kubilang aku akan memakanmu,
jadi akan kulakukan!! Dan lagi apimu enak..."
"Menyingkir kau bocah!!" Atlas kini
membentur-benturkan tubuhnya, berusaha
sekuat mungkin agar Natsu terjatuh. Namun,
Natsu benar-benar keras kepala. "Tidak!!"
ucapnya sambil terus makan.
"Natsu!! Apa yang ingin kau lakukan, hah??"
Laxus bertanya-tanya. "Aku akan mengurus
yang ini!!" teriak Natsu dari tempatnya.
"Mengurus??"
"Pergilah menuju kastil, Laxus, tolong
Wendy!!" ucap Natsu. "!!" Laxus terdiam.
"Wendy memang Dragon Slayer, tapi dia
masih muda.." ucap Eva Green. "Pasti akan
sulit baginya untuk bertarung sendirian.."
lanjut rekannya yang lain. "Laxus.."
Laxus kemudian memutuskan untuk pergi ke
tempat Wendy. Namun sebelum itu, ia berkata
pada Natsu, "Jadi, bisakah aku menyerahkan
yang di sini padamu?"
"Tentu saja!! Aku akan memakannya dan
meningkatkan kekuatanku!!!" ucap Natsu.
"Bagus, kalau begitu ayo menuju kastil!!" seru
laxus pada rekan-rekannya. "Baik!!"
merekapun pergi. "Kau juga ikutlah dengan
kami, Happy!!"
"Aye!!" Happy juga ikut dengan mereka.
"Hentikan, bocah!!!!" Atlas terus mencoba
untuk menyingkirkan Natsu dari tubuhnya.
"Jangan membuatku semakin marah!!"
teriaknya sambil terus berusaha. Atlas
membenturkan kepalanya ke tanah, ke
gedung-gedung, bahkan sampai
merobohkannya, namun Natsu tetap saja keras
kepala. "Manusia tak akan bisa memakan
apiku!!" teriak naga itu.
Atlas terus mengamuk, menabrak bangunan
sana-sini, hingga akhirnya ia merasakan
sesuatu. "Perasaan ini.... jangan-jangan...
tidak, ini mustahil..." pikir naga itu. "Tapi,
perasaan ini mengingatkanku pada..." ia baru
ingat, "pada sang raja naga api... Igneel..."
"Hei bocah..." Atlas lalu bertanya pada Natsu,
"Siapa kau ini sebenarnya? Apa hubunganmu
dengan Ignel?"
"Ignel?? Apa kau mengenalnya??" sahut Natsu.
"Dia adalah temanku, dan juga raja dari naga
api..." jelas Atlas. Kemudian, Natsu pun
memperkenalkan diri. "Begitu ya, Ignel itu
ayahku." ucapnya.
----- Fairy Tail Chapter 332 -----
Di atas langit kota, dengan berdiri di atas naga
yang sebelumnya dilawan oleh Natsu, Rogue
melihat ke bawah, ke arah kekacauan yang
terjadi akibat ulah naga-naganya. "Hebat,
inilah kekuatan dari naga!! Berapa banyak
kehancuran yang bisa mereka lakukan? Dengan
kekuatan ini, aku pasti bisa mengalahkan
Acnologia!!" ucapnya.
"Kemudian setelah itu, dunia ini akan jatuh ke
tanganku!! Bumi akan retak, langit akan
terbakar, kehidupan akan dimangsa... Akulah
yang akan menjadi raja naga!! Raja baru yang
terlahir di Turnamen ini!!" teriaknya.
Sementara di seluruh penjuru kota, para
penyihir masih bertarung dengan sekuat
tenaga. Semuanya berjuang.
"Bayangan akan menjadi cahaya, aku akan
menjadi cahaya tertinggi yang kemudian akan
menyelimuti dunia ini!!!" ucap Rogue lagi.
"Kami tak butuh cahaya kotor sepertimu!!!"
seseorang tiba-tiba saja meluncur ke arahnya.
"Natsu!!?"
"Cahaya kami ada di dalam hati kami!!!" teriak
Natsu. Ia melesat ke arah Rogue dengan
menunggangi naga tadi. "Kalau dengan cahaya
yang kau bicarakan itu, aku tak bisa melihat
apa-apa!!" teriak Natsu lagi. Natsu dan naga
itu kini berada di pihak yang sama, dan
kombinasi mereka tampak bagaikan burung
api.
Bruakkkk!! Atlas menabrak naga yang Rogue
tumpangi. "Bagaimana mungkin dia
menunggangi seekor naga!!?" Rogue benar-
benar tak mengerti. "Apa kau mengkhianatiku,
Atlas!!?"
"Aku hanya mengikuti hatiku!!" ucap naga
yang Natsu tunggangi. "Putra Igneel adalah
temanku!!" lanjutnya. "Ayo kita bekerja sama,
mahluk tua!!" ucap Natsu. "Mahluk tua..."
Bersambung ke Fairy Tail Chapter 333

Sumber : beelzeta.com

Versi Teks Naruto Chapter 631

Sumber : beelzeta.com
Dipostkan kembali : jmangablog
Versi Teks Naruto Chapter 631
"Siapa dia?" Sakura bertanya-tanya. Di versi
manga, ini adalah pertama kalinya Sakura
melihat langsung ayah Naruto tersebut. Minato
datang dan memindahkan serangan Juubi jauh ke
seberang pulau sana, membuat serangan itu
meledak di tempat yang sepi dari kehidupan
manusia.
"Aku adalah Minato Namikasi, kalian bersiaplah
untuk menghadapi ledakan." ucap Minato.
"Eh??" Sakura dan Naruto bertanya-tanya. Dan
tak lama kemudian, Booomb!!!!!! meski sudah
dibawa kekejauhan, ledakkan dari bijuudama
Juubi tetap berefek sampai ke tempat itu. Meski
tentu saja, efeknya tak terlalu parah.
"Apa itu!!?" beberapa shinobi masih bertanya-
tanya. "Aku mengirim serangan Juubi ke laut."
jelas Minato. "Itu..." Sakura melihat ke arah
wajah Minato. "Matanya... dia Edo Tensei!" pikir
Sakura. kemudian bertanya, "Kau..."
Naruto Chapter 631 - Tim 7
Teks Version by Beelzeta : Info Seputar
Animanga
Baca versi dengan gambar di : http://­
www.beelzeta.com/2013/05/versi-teks-naruto-
chapter-631.html
"Jangan khawatir, aku ada di pihak kalian." ucap
Minato. "Terimakasih karena sudah membantu
pemulihan Naruto. Apa kau pacarnya Naruto?"
"Yah, kurang lebih seperti itu..." jawab Naruto
Plakkk!!! Sakura menghantam kepalanya. "Diam!!!
Simpan energimu!!" bentak Sakura.
"Ukhhh, lukaku malah tambar parah..." ucap
Naruto.
"Aku akan mempercepat penyembuhanmu!!"
ucap Sakura.
"Haha, gadis ini mengingatkanku pada Kushina."
pikir Minato. "Yah, jaga baik-baik anakku ya.."
ucapnya ke Sakura.
"Datang tiba-tiba begini... tapi kelihatannya kau
sudah tahu tentang hal ini?" tanya Naruto ke
Sakura. "Yah, aku bisa merasakannya saat berada
di mode Kyuubi. Yang lain juga datang..." ucap
Naruto.
Para shinobi semakin kaget, dan batsss!!!! ketiga
hokage lainnya muncul. "Kau masih secepat
biasanya ya.. hokage keempat.." ucap hokage
ketiga. "Kelihatannya shunshinmu lebih hebat
dari milikku..." ucap hokage kedua. "Yosh, mari
kita mulai!!" ucap hokage pertama.
"Ho-hokage ketiga!?" ucap kaget Sakura, "Dan
juga..."
"Hokage pertama dan kedua!!? Bahkan hokage
keempat juga!?" shinobi lainnya juga kaget.
"Begitu... jadi yang menghentikan serangan tadi
itu hokage ya..."
"Tapi, siapa yang mengedotensei mereka??"
"Orochimarulah yang memanggil kami ke dunia
ini. Kami akan menghentikan perang ini." ucap
hokage ketiga.
"Masih ada lagi yang akan datang, meski kurasa
akan agak telat sih." ucap Naruto lagi.
"Hashiramaaahhh!!!! Aku sudah menunggumu
dari tadi!!!!" teriak Madara. Tampaknya, ia sudah
benar-benar tak sabar untuk menghadapi rival
abadinya itu kembali. "Aku akan mengurusmu
nanti!!" ucap Hashirama. "Ng?"
"Pertama-tama aku akan mengurus Juubi dulu!!"
jelas Hashirama. "Huh, kau masih saja seperti
biasa ya." ucap Madara. "Aku benar-benar tak
cocok denganmu." lanjutnya.
"Grroooarrrr!!!!!" Juubi masih ada di tempat itu.
ya, meski serangannya menghilang, monster
mengerikan itu masih ada di sana, siap kapan
saja untuk melancarkan serangan dahsyat itu
lagi.
"Wah wah, tempat ini cukup ribut ya..." ucap
hokage pertama. "Naruto, kau sudah berjuang
dengan baik, istirahatlah... Oh iya, temanmu
juga akan datang, dan dia ada di pihak kita."
ucap hokage keempat pada putranya. Kemudian,
ia mempersiapkan sesuatu.
"!!!" Kyuubi dalam diri Naruto kaget. "Minato,
ini..."
"Dia..." bayangan Sasuke terlintas di benak
Naruto.
"Para hokage, ayo maju!!!" seru hokage pertama.
"Hokage kedua, ketiga, majulah bersamaku..."
ucap hokage keempat, yang kini telah berada di
mode chakra Kyuubi.
"Eh!!? Mode yang sama dengan Naruto!?" Sakura
bertanya-tanya. "Jadi bahkan Minato juga ya..."
ucap Kyuubi dalam diri Naruto. "Lihat itu kan?
Ayahku memang hebat!!" ucap Naruto. "Aku tahu
lebih baik darimu, dialah yang melakukan segel
rumit padaku." ucap Kyuubi.
"Apa kau sudah mempersiapkan tandanya?" tanya
hokage ketiga.
"Ya!" ucap Minato. "Tindakkanmu juga cepat
ya..." ucap hokage kedua.'
kunai-kunai segel telah dipasang di keempat
penjuru. Kemudian, jutsupun dimulai. "Ninpou!!"
Boftt!!! hokage ketiga, kedua, dan keempat
menghilang, dan telah berada di kunai masing-
masing, kemudian, "Shisekiyoujin!!!" segelpun
dimulai.
"Dan juga, dengan ini!!!" Hashirama
menggunakan segel berbentuk gerbang untuk
membendung kesepuluh ekor Juubi. Dan lagi
dengan segel para hokage tadi, Juubi terbendung
dan terkurung oleh kotak segel raksasa.
"Kurungan merah!!?" ucap Lee kagum saat
melihatnya.
"Ini bahkan lebih kuat dari Shishienjin. Hanya
shinobi sekelas empat hokage yang bisa
melakukannya." ucap Gai.
"Groooarrr!!!!" Juubi berusaha untuk meronta.
Namun tampaknya, segel itu lumayan kuat untuk
menahannya. "Pasti akan sulit baginya untuk
bergerak saat ini!!"
Tapp!!! Selanjutnya Sasuke dan Juugo sampai di
medan pertempuran. "!!"
Sakura benar-benar kaget. Sementara Naruto,
"Kau telat, Sasuke.." ucapnya. "Sasuke-kun?"
Sakura bertanya-tanya. Setelah sekian lama,
akhirnya mereka bertemu kembali. "Sakura..."
Sasuke melihat ke arah Sakura.
"Sa-Sasuke-kun!!?" Sakura semakin kaget.
"Ehh!!? Kenapa!!?" dalam hati ia bertanya-tanya.
Shinobi-shinobi lainnya juga kaget, terutama
rekan-rekan satu angkatannya dulu. Namun,
respon mereka tampaknya negatif. "Sasuke-
kun...!?" Ino hendak mendekat. "Berhenti Ino!!"
ucap Shikamaru, "Dia musuh kita!!" lanjutnya.
"Ino!! Jangan dekat-dekat dengannya!!" ucap
Chouji.
"Kalian tetap saja ribut seperti biasanya..." ucap
Sasuke.
"Untuk apa kau kemari hah, sialan!!?" bentak
Kiba, disusul gonggongan Akamaru.
"Kenapa kau datang kemari?" tanya Sakura.
"Banyak hal sudah berubah." ucap Sasuke. "Aku
sudah memutuskan untuk melindungi desa dan...
aku... akan menjadi Hokage." lanjutnya.
"..." orang-orang semakin kaget kaget lagi,
bengong.
"Eeeeeehhhh!!!???" teriak Sakura super kaget.
"kau!!!! Ninja pelarian yang lama menghilang
muncul secara tiba-tiba dan bercanda seperti
ini!!? Apa kau mengerti arti dari Hokage, hah!!?"
bentak Kiba.
"Aku tak mengerti apa yang telah terjadi
padamu, tapi...
Itu mustahil..." ucap Shikamaru. "Apa kau pikir
kalau..."
"Apa kau pikir kau bisa menghapus semua yang
telah kau lakukan selama ini begitu saja?" ucap
Shino.
"Aku tahu aku tak bisa." ucap Sasuke. "Tapi, aku
tak peduli bagaimana pendapat kalian
tentangku." lanjutnya. "Kagelah yang
menciptakan situasi ini... Aku akan menjadi
hokage dan mengubah desa!!"
Naruto kemudian teringat akan kata-kata Itachi
dulu, "Bukan yang menjadi Hokage yang akan
diakui oleh orang-orang, tapi yang diakui oleh
orang-oranglah yang akan menjadi Hokage."
juga, kata-kata Itachi, "Aku serahkan Sasuke
padamu..."
"Serahkan dia padaku." ucap Naruto dalam hati.
Naruto berdiri di sebelah Sasuke, kemudian
berkata, "Akulah yang akan menjadi Hokage!!"
"Aku senang kita punya banyak calon Hokage!!"
ucap hokage pertama, "Tapi, kalian terlalu
menganggapnya enteng! Persiapkan chakra
kalian, kita harus mengalahkannya dengan
serangan kombinasi!!"
"Terimakasih sudah menyembuhkanku, sekarang
kau bisa beristirahat, Sakura.." ucap Naruto.
"Ayo maju, Sasuke!!!"
Naruto dan Sasuke maju menuju arena
pertempuran. Namun kemudian, Sakura
menyusul. ia tak bisa diam saja. "Apa kau pikir
aku wanita lemah yang tak sepadan dengan
kalian? Tsunade-sama mengajariku sama seperti
sannin lainnya..."
"Sakura-chan..."
"Hampir selesai." ucap Sakura. "Aku sudah
menyimpan chakra yang kuperlukan. Tak lama
lagi, aku akan mampu menggunakan kekuatanku
yang sesungguhnya!! Aku juga anggota Tim 7,
dan juga murid seorang Sannin!!"
Naruto terdiam, kemudian tersenyum dan
tampak begitu puas...
"Yosh!! Tim 7 telah terlahir kembali!!" ucapnya
dengan penuh semangat.
Bersambung ke Naruto Chapter 632

Sabtu, 18 Mei 2013

Fairy Tail Chapter 331

"Sihir untuk membunuhku katamu??" Zilconis
meremehkan Wendy. Tapi meski begitu,
Wendy tetap tak takut. "Hei hei, yang lebih
penting... pakaianku!!" Lucy masih dalam
keadaan telanjang. "Beri aku pakaian!!"
ucapnya.
Grabbb!!! Zilconis mencengkram tubuh Lucy
dengan jari-jari besarnya. "Gyaaa!!!" Lucy
berteriak. "Lucy-sama!!" teriak Yukino
khawatir. "Lucy!!" teriak Happy juga.
"Kalau begitu, bisakah kau mengalahkanku
sebelum aku melahap gadis muda ini?" ucap
Zilconis. "Tentu saja." ucap Wendy, dan
kemudian ia mempersiapkan sihirnya. "Arms X
Venier enchant!!"
Fairy Tail Chapter 331 - Strategi Natsu
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Sombong juga kau ya!!" Zilconis menghentak
tanah dan kemudian tercipta hembusan angin
yang dashay, yang mampu menerbangkan
orang-orang di sekitar. Kemudian, whusss!!!
Zilconis melesat ke angkasa, sambil masih
mencengkram tubuh Lucy,.
"Ahahaha!! Kalian para manusia bahkan tak
bisa terbang!!! Coba kejar aku kemari kalau
kau bisa!!!" tantang Zlconis.
"Hyaaahhh!!!" Mirajane yang telah di salah
satu mode iblisnya melesat dan kemudian
menghantam kepala si naga dari bawah.
Namun, serangan itu tak mempan sama sekali.
"Apa kau pikir seranganmu itu akan mampu
melukaiku?"
"Wendy, sekarang!!" ternyata serangan tadi
hanya mengalih perhatian. Lalu, Wendy yang
telah terbang ke atas si naga dengan bantuan
Carla langsung menyerang dengan semburan
naga langit miliknya.
"Groooaarrr!!!" sang naga berhasil dibuat
merasakan rasa sakit. ZIlconis hampir
terjatuh, dan tubuh Lucy yang sempat ada di
genggamannya kini terpental ke udara.
"Serangannya mempan!!" ucap Wendy.
"Kalian!!!" naga itu semakin marah sekarang.
"Lucy-sama!!"
"Serahkan padaku!!" Happy terbang dan
mengejar Lucy.
"Aku mengandalkanku!!" ucap Wendy.
"Kami yang akan mengurus Zilconis." Wendy
telah bersiap di depan Zilconis bersama
dengan carla dan Mirajane. "Aku mengerti."
ucap Mirajane.
----- Fairy Tail Chapter 331 -----
Di sisi Natsu, ia masih bertarung melawan
Rogue. Dan tampaknya, posisi Natsu terdesak.
"Berapa kalipun kau mencoba, kau tak akan
mampu mengubah apapun!!" Rogue berhasil
menghantam Natsu. "Terdapat jarak tujuh
tahun di antara kita sekarang, aku jauh lebih
kuat dari Rogue saat di turnamen sihir!!"
Natsu mencoba untuk bangkit kembali. Tapi
saat dia berdiri, tiba-tiba saja sesuatu
menghantam tubuhnya. Buakkk!!! ternyata itu
tubuh Lucy yang tadi terpental.
Lucy menabrak tubuh Natsu, dan kemudian
bersama-sama mereka terpental hingga
menghantam lonceng dan jatuh. Bruuakkk!!!
"Kenapa kau malah telanjang begini hah!!?"
teriak Natsu. "Tidakk!!!" teriak Lucy yang saat
ini berada di atas tubuh Natsu. "Bodoh!!
Berhenti menggeliat-geliat begitu!!" bentak
Natsu. "Gyaaa!!!" lonceng itu menggelinding,
hingga akhirnya berhenti saat menabrak
balok-balok kayu yang ada di pinggir sungai.
"Huh, jadi legenda manusia telanjang yang
jatuh dari langit itu benar ya.." ucap Natsu.
"Jangan melihatku!!" ucap Lucy. "Huh, begini
saja..." Natsu menutupi dada Lucy dengan
tangannya supaya tak terlihat.
"Tutup matamu, bukan dadaku!!" Lucy
menonjok wajah Natsu.
"Anak muda zaman sekarang memang berani
ya..." ucap Happy yang baru sampai. "Oh iya
Lucy, ini kunci-kuncimu.." Happy
membawakan kunci Lucy.
"Lihat Happy, Lucy berubah menjadi orang
super mesum!!"
"Enak saja kau!!!" bentak Lucy. Dan akhirnya,
ia menemukan sebuah kain untuk menutupi
dirinya. "Ini semua ulah naga itu, naga itu!!"
ucap Lucy.
"Hmm, ngomong-ngomong, bahkan Natsupun
tak bisa mengalahkan Rogue ya..." ucap
Happy. "Tidak juga, dia itu... yah, dia memang
kuat.." ucap Natsu, "Begitu pula dengan
naganya..."
"Hei Natsu, apa semua naga sekasar itu ya? Si
api, si batu, bahkan Zilconis... aku bahkan
hampir dimakan tadi..." ucap Lucy. "Hmm??"
tiba-tiba Natsu terpikir akan sesuatu. "Itu
dia!!" ucap Natsu. "Eeh??" Lucy tak mengerti.
"Akhirnya aku menemukannya!! Cara untuk
mengalahkannya!!" ucap Natsu. Natsu
mencengkram bahu Lucy, sampai-sampai kain
yang tadi dipakainya melorot kembali.
Di sisi Erza, ia telah terpisah dengan yang
lainnya. Dalam keadaan tubuhnya yang masih
penuh dengan luka, sulit baginya untuk
melawan para monster yang keluar dari telur
itu. "Sial, aku terpisah dengan yang lainnya.
Kakiku, ukh..." Erza tak bisa menggerakkan
kakinya.
Sebelumnya, Gray sempat menyarankan Erza
untuk mengobati lukanya. Namun, Erza
berkata kalau ia baik-baik saja. "Menyedihkan
sekali..." pikir Erza saat ini. "Aku tak bisa
menunjukkan pada mereka sisi lemahku, tidak
sekalipun. Meskipun aku tahu kalau berpura-
pura terlihat kuat itu... huh, inikah akhir
semuanya?"
Grabbbsss!!!! seseorang datang dan kemudian
menyerang para monster yang hendak
menyerang Erza. Dia... dia tak lain adalah
Jellal.
"Butuh bantuan?" tanya Jellal. "Maaf..." Erza
meraih tangan yang Jellal ulurkan. Saat itu,
orang lain tiba-tiba datang juga, Milliana.
"Jellal..." gadis kucing itu kaget saat melihat
Jellal.
"Milliana..."
"!!!" Milliana memasang wajah marah.
Tampaknya, ia masih marah pada Jellal.
Kembali ke sisi Natsu, ia tengah melesat
dengan Happy menjadi sayapnya. "Apa benar
ini akan berhasil!??" Happy bertanya. "Yaah,
serahkan saja padaku!!" ucap Natsu.
"Natsu... Happy... kenapa kalian
meninggalkanku..." ucap Lucy. Dia masih ada
di bawah, namun kini telah memakai pakaian
yang diberikan oleh salah satu roh sucinya,
Virgo. "Itu karena anda menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk memilih pakaian." ucap
Virgo.
"Huh, lalu, mereka itu...
pergi dengan rencana aneh seperti itu...
Apa mereka serius??" ucap Lucy.
"Tapi...
Bisa menemukan jalan di tiap masalah yang
dihadapinya...
Itulah Natsu.." ucap Lucy.
"Yah, mungkin karena kau sudah memberinya
pelukan telanjang..."
"Bukan begitu!!" bentak Lucy.
"Eeh??" Lucy kemudian kaget saat melihat
sebuah buku yang berada di atas balok kayu.
"Itu kan, diary milikku? kenapa bisa ada di
tempat seperti ini?"
Lucy mengambilnya, dan ternyata itu bukan
miliknya, melainkan, "Ini... diary diriku yang
berasal dari masa depan?" tempat Lucy berada
sekarang tak lain adalah tempat dimana Lucy
masa depan berada malam itu..

Rabu, 15 Mei 2013

Versi Teks Naruto Chapter 630

"Aku tak memiliki apapun di sini selain rasa
sakit." ucap Obito sambil memperlihatkan
lubang di dada kirinya. "Apa inti dari itu
semua? Itulah kenapa aku kesal dengan
semuanya. Tidakkah kau juga sudah menderita
cukup lama? Di depan makam Rin... di depan
makamku..."
Kakashi hanya bisa terdiam, dan mengingat
sosok mantan sahabat kecilnya itu. "Kakashi,
tak apa." ucap Obito lagi. "Kau tak perlu
menahan rasa sakit itu lagi." lanjutnya.
"Rin ada di sini. Aku menyukaimu, Kakashi."
Tiba-tiba muncul sosok Rin dan Obito di
sebelah kanan dan kiri Kakashi. Obito
menggunakan genjutsunya untuk
memunculkan dua sosok kenangan tersebut.
"Lihatlah apa yang kau harapkan. Di dunia
ilusi ini, kau bisa memiliki apapun. Lubang di
hatimu, akan bisa tertutup lagi..."
Naruto Chapter 630 - Sesuatu yang Bisa
Menutup Lubang
Teks Version by www.Beelzeta.com
Batsss!!! kakashi menebas dua sosok bayangan
yang hanya ilusi tersebut dengan raikiri
miliknya. "Rin sudah mati, dan kau masih
hidup!!" ucap kakashi.
"Apa kau benar-benar berpikir... apa kau
benar-benar berpikir kalau ini bisa menutup
lubang di hati seseorang? Jangan menghapus
ingatanmu terhadap Rin!! Dia mencoba untuk
melindungi desa dengan mengorbankan
nyawanya!! Sebanya apapun kau menciptakan
khayalan, itu tak akan mampu menutupi
lubang di hatimu!!"
----- Naruto Chapter 630 -----
"Groooarrrrr!!!!!!!!!" Juubi yang tubuhnya
mulai berisi membuka mulutnya lebar-lebar,
benar-benar lebar, saking lebarnya sampai
menyentuh perut. Kemudian dari mulut
lebarnya tersebut, muncul sesuatu berbentuk
kelopak bunga raksasa.
"Dia berubah bentuk lagi!!" ucap darui. Bee
terdiam melihatnya, sementara, hachibi yang
lebih tahu memberi penjelasan. "Tidak, setelah
ini dia akan kembali lagi seperti semula. Dia
hanya hendak melakukan serangan. Itu adalah
step terakhir sebelum perubahan terakhirnya.
Naruto sedang dalam masa penyembuhan,
sementara Kyuubi memeras chakranya. Ini
adalah giliran kita, Bee!" ucap Hachibi.
"Tepat sekali!! Sekarang kitalah yang
memimpin orang-orang!!" Bee bersiap.
"Dengarkan aku, Bee. kalau kita
membiarkannya sampai ke mode final, maka
kita akan berakhir."
Whusssss!!!!! Dari ujung kelopak bunga
tersebut, Juubi membentuk suatu bijuudama
raksasa, bijuudama super besar.
"Juubi tak segan-segan lagi, mungkin dia
melihat bijuu di dalam Naruto dan kemudian
menjadi tak sabar." pikir Madara yang berdiri
di atas sebuah batu. "Huh, menyebalkan,
padahal aku baru saja akan bersenang-
senang." ucapnya.
"Benda itu semakin bertambah besar dan
besar..." ucap Shikamaru.
"A-apa serangan itu mengincar Naruto!?" ucap
Chouji.
"Bisa apa kita melawan itu tanpa chakra
Naruto!?" ucap shinobi lain.
"Kita tak boleh menyesal setelah apa yang
terjadi!!" teriak Sakura. "Naruto telah
melakukan sebisanya!! Aku bisa tahu itu dari
kata-katanya!!" Naruto teringat kata-kata
Naruto waktu itu.
"Ya!! Dia telah melakukan yang terbaik demi
melindungi shinobi biasa seperti kita!!" ucap
seorang shinobi. "Bukan itu yang kumaksud!!"
ucap Sakura. "Dia... Naruto telah membuat
kita sadar kalau kita semua adalah rekannya."
"Aku akan membuat Naruto pulih
sepenuhnya!!" ucap Sakura. "Setiap dari kita
harus menggunakan seluruh kekuatan kalian!!
Kalaupun kita mati, lebih baik mati karena
bertarung daripada mati karena tak melakukan
apapun!!!"
"Heh..." Shikamaru tersenyum, dan
semngatanya kembali. "Ino, aku ingin kau
menghubungkanku pada seseorang." pintanya
pada Ino.
"Apa kau punya suatu ide?"
"Kau hebat, Shikamaru!!" ucap Chouji.
Setelahnya, dengan bantuan Ino, Shikamaru
berkomunikasi dengan Kitsuchi. "!!" Kitsuchi
sadar. "Kau.. anaknya SHikaku, kan?"
"Kitsuchi-san, dengarkan aku." pinta
Shikamaru. "Ajari aku tehnik elemen tanah
sederhana seperti tehnik dinding pelindung,
sesuatu yang shinobi yang bukan dari
Iwagakure bisa melakukannya juga."
"Siapapun bisa menggunakan jutsu dinding
pelindung, tapi tak akan sebagus itu, dan lebih
penting lagi..."
"Tidak, yang penting semuanya bisa
melakukannya." ucap Shikamaru. "Kita harus
melawan kekuatan lawan dengan jumlah."
"Tapi, dindingnya pasti tetap bisa
dihancurkan..."
"Meskipun hancur, kalau kita terus
membangun yang baru. Daripada menahannya
dengan dinding yang kuat, lebih baik kita
memperlambatnya dengan dinding lemah tapi
banyak. Tentu saja, akan lebih baik lagi kalau
shinobi-shinobi dari Iwagakure bisa
membangun dinding-dinding yang kuat." ucap
Shikamaru.
"Aku mengerti...
Boleh dicoba, aku akan mengajarimu
segelnya." ucap Kitsuchi.
"Dan juga, Bee-san!" Shikamaru menghubungi
Bee. "Sementara itu, cobalah untuk
membelokkan serangan itu ke atas sebisa
mungkin dengan menggunakan tembakkan
bijuudama."
Bee mengerti, dan Shikamaru kembali
meminta pada Ino, "Ino, sekarang aku ingin
kau menghubungkanku pada semua shinobi
yang ada di medan perang. Apa kau bisa
melakukannya?"
"Tentu saja!!" Ino sangat bersemangat dan
kemudian membantu Shikamaru untuk
menghubungkan diri. Orang-orang
menggunakan segel tangan untuk
menggunakan jutsu dinding tanah, dan
akhirnya...
Whussss!!! Juubi menembakkan bijuudama
raksasanya. Dan haaapp!!! dinding-dinding
tanah dalam jumlah yang sangat banyak
muncul untuk menghalanginya.
----- Naruto Chapter 630 -----
Kembali ke dimensi lain, Obito masih beradu
argumen dengan Kakashi. "memang, apa
salahnya dengan dunia ilusi? Kenyataan itu
kejam, lubang ini makin lama hanya akan
menjadi semakin lebar." ucap Obito.
"Sesuatu tak berjalan sesuai harapanmu, dan
terkadang kau tak cukup cepat untuk
mendapatkannya..."
"Anggap saja contohnya aku!! Bagaimana,
Kakashi!? Bagaimana bisa aku menutup lubang
ini jika terus berada di dunia yang kejam
ini!!?"
"Aku hanyalah kepingan sampah...
Tapi, ada hal yang kupelajari..." ucap Kakashi.
Ia teringat akan sosok gurunya, murid-
muridnya di tim 7, Hokage ketiga...
"Lubang di hatimu bisa ditutup oleh
seseorang. Kalau kau menolak perasaan
temanmu dan dunia ini hanya karena itu
berjalan tak sesuai keinginanmu, tak akan ada
yang datang padamu... jadi, lubang itu tak
akan terisi. Kalau kau lari tanpa melakukan
sesuatu untuk seseorang, maka seseorang juga
tak akan melakukan sesuatu padamu. Selama
kau masih belum menyerah, kau masih bisa
selamat."
Bang!!!!! Bijuudama raksasa Juubi menerobos
kumpulan dinding yang dibentuk oleh para
shinobi. "Ukhhh, kekuatannya lebih besar dari
dugaanku..." pikir Kitsuchi. "kalau terus
begini..."
Grabbb!!! Hachibi menggunakan tubuhnya
sendiri untuk menahan serangan itu. Namun
tetap saja, bijuudama Juubi terlalu kuat dan
terus melesat.
"Kau hanya bisa bicara." ucap Obito. "Hanya
dengan kesal pada kenyataan ini dan perasaan
temanmu di dunia inilah kau bisa menemukan
kebahagiaan yang sesungguhnya."
"Di dunia ini, shinobi yang melanggar
peraturan adalah sampah..." ucap Kakashi.
"Tapi, seseorang yang menyianyiakan
temannya adalah lebih rendah dari sampah...
Dan..." kata-kata kakashi masih berlanjut.
"Mereka yang menyianyiakan perasaan
temannya... bahkan lebih buruk dari itu."
Boofttt!!! Tiba-tiba bijuudama yang ditahan
oleh Hachibi menghilang, lenyap. "!!?" para
shinobi kaget. "Serangannya... menghilang?"
"Aku tak akan menyalahkan perasaanmu..."
ucap Kakashi lagi. "Meskipun kau
menolaknya..."
Tappp!!! ternyata yang menghilangkan
serangan tadi adalah hokage keempat. Hokage
keempat telah sampai di medan perang, dan
kini ia telah berada tepat di depan Naruto.
"Apa aku terlambat?"
"Tidak, kau datang tepat waktu, ayah." ucap
Naruto.

Sumber : Beelzeta

Jumat, 10 Mei 2013

Fairy Tail Chapter 330

Berkat teriakan Natsu, orang-orang kembali
mendapat harapan. Tapi bagi Rogue, itu
percuma. "Usahamu sia-sia." ucap lelaki itu.
"Manusia tak akan pernah mampu
mengalahkan naga." lanjutnya.
"Mothergrea!!" Rogue memberi perintah pada
naga yang baru saja diserang oleh Natsu itu.
Kemudian dari bagian bawah tubuh naga
bernama Mothergea itu, berjatuhan benda-
benda bulat yang mirip dengan telur.
"Apa itu!?" orang-orang di bawah bertanya-
tanya. "Telur?" pikir Milliana. Dan memang
benar, benda-benda bulat itu adalah telur.
Mothergrea menjatuhkan puluhan telur yang
kemudian menetas menjadi monster-monster
naga kecil.
Fairy Tail Chapter 330 - Sihir Zilconis
Teks Version by www.Beelzeta.com
"A-apa-apaan ini!!?" ucap kaget Jet.
"Monster-monster lagi!!?" ucap kaget Droy
juga.
"Padahal satu naga saja sudah begitu sulit."
ucap Cana. "Kalian semua menyingkirlah."
Laxus hendak menghadapi naga yang mereka
hadapi, si naga yang tubuhnya berlapis api.
"Yang besar biar aku yang urus, kalian lawan
yang kecil-kecil saja." ucap Laxus.
"Ta-tapi!! Kau tak bisa menghadapinya
sendirian!!" ucap Romeo. "Dia tidak
sendirian." ucap Eva. "Kami selalu ada di
belakang Laxus!! Serahkan pada Raijinshuu!!"
lanjut dua anggota Raijinshuu lainnya.
"Benar. Natsu sendiri bilang kan kalau hanya
Dragon Slayer yang punya kesempatan untuk
mengalahkan para naga itu. Jadi, serahkan saja
dia pada Laxus dan Raijinshuu." ucap Mavis.
"Gajeel, kau juga harus pergi mencari
buruanmu sendiri. Serahkan monster-monster
yang muncul pada yang lainnya."
Tampak Erza, Gray, Juvia dan yang lainnya
telah bertarung menghadapi monster-monster
kecil yang bermunculan. Dan di sisi
Sabertooth, Sting dan Rogue juga tampak
tengah berjuang. "Rogue, carilah naga lainnya,
bantu guild yang tak memiliki Dragon Slayer!"
perintah Sting.
"Aku mengerti!!" ucap Rogue.
"Teriakan Natsu-san benar-benar memacu
keberanianku!!" Sting menyerang naga dengan
tembakkan laser-laser cahayanya. "Bukan
keberanian untuk bertarung... melainkan
keberanian untuk melindungi rekan-rekanku."
"Sting-kun..." Lector terharu.
"Fro pikir juga begitu." lanjut kucing satunya.
"Era dari Sabertooth yang tak bersahabat
sudah berakhir. Ini adalah waktu yang tepat
bagi kita untuk melangkah maju!!" ucap
Rogue, dan kemudian pergi mencari
buruannya.
"Gohahahaha!!!!!" naga batu tengah
berhadapan dengan para penyihir Blue
Pegasus. "Mahluk kerdil yang menyerang
Mothergrea... kata-katanya lumayan
menghiburku!!" ucap naga itu sambil terus
menyerang.
"Kita tak punya Dragon Slayer di guild kita!!!"
orang-orang Blue Pegasus terdesak.
Bagaimanapun, memang tak ada satu Dragon
Slayer pun di antara mereka. "Ini buruk."
ucap salah seorang dari mereka. "Kenapa kita
punya satupun? Sial..." ucap yang lain.
"Strategi penggoda kita tak mempan sama
sekali." ucapnya Jenny. Tubuh seksinya tak
membuat si naga tergoda sama sekali.
"Kalau begitu, tak ada jalan lain." Ichiya
mempersiapkan salah satu sihir parfum
terhebatnya. Sat Sat sat!! "Nikmatilah
serangan parfum rahasiaku ini!!" Ichiya pun
melakukannya.
"Uhkk, bau ini..." Eve memasang wajah suram.
"Hi-hidungku..." Hibiki merasakan hal yang
sama.
"Hueekk..." Ren Akatsuki ingin muntah.
"Rasakan itu...
Parfum dari aroma ketekku..." ucap Ichiya.
Gubrakkk...
Trio Blu Pegasus pingsan.
"Naga terkenal dengan penciumannya yang
tajam. Tapi sayang sekali, aku tak punya
hidung." ucap naga yang mereka lawan.
Dengan kata lain, serangan Ichiya tidak
mempan. "Mustahil!!!" hati Ichiya remuk.
"Tak peduli berapa abad sudah berlalu, sikap
sombong kalian tak akan pernah bisa
membuatku kagum. Manusia-manusia
bodoh..." ucap naga batu itu. Tapi tak lama
setelahnya, seseorang muncul dan langsung
menghantam tubuhnya dari atas.
Orang itu tiba-tiba datang dan menyerang,
serangannya begitu kuat hingga berhasil
menjatuhkan naga batu itu. Dia adalah Dragon
Slayer, Cobra...
"Si-siapa dia?" Ren bertanya-tanya. "Jangan
menghalangi jalanku, orang aneh." ucap
Cobra. "Dia kan... Cobra dari Oracion Seis!!"
Hibiki mengingatnya. "Orang... aneh??" Ichiya
tersinggung. "Dia adalah Dragon Slayer
Racun!!"
"Tak peduli berapa abad sudah berlalu, sikap
sombong kalian tak akan pernah bisa
membuatku kagum. Manusia-manusia
bodoh..." ucap naga batu itu. Tapi tak lama
setelahnya, seseorang muncul dan langsung
menghantam tubuhnya dari atas.
Orang itu tiba-tiba datang dan menyerang,
serangannya begitu kuat hingga berhasil
menjatuhkan naga batu itu. Dia adalah Dragon
Slayer, Cobra...
"Si-siapa dia?" Ren bertanya-tanya. "Jangan
menghalangi jalanku, orang aneh." ucap
Cobra. "Dia kan... Cobra dari Oracion Seis!!"
Hibiki mengingatnya. "Orang... aneh??" Ichiya
tersinggung. "Dia adalah Dragon Slayer
Racun!!"
"Siapa sangka pada akhirnya kita malah
menuruti saran Jellal?" ucap Lahar. Ia bersama
dengan Dranbalt mengawasi kota dari
kejauhan. "Kalau kita beruntung, paling-paling
kita cuma akan dipecat." ucap Dranbalt.
"Kita juga harus pergi." ucap Lahar.
"Ya, tentu saja." ucap Dranbalt.
Di sisi Natsu, ia masih berhadapan dengan
Rogue, dan tentunya naga yang
dikendalikannya. "Semuanya berjuang sekuat
tenaga. Kalau kami bekerja sama, maka tak
ada yang tak akan bisa kami selesaikan!!" ucap
Natsu.
"Kau terlalu sombong. Kau masih belum tahu
kekuatan naga yang sesungguhnya." ucap
Rogue, masih percaya diri dengan kekuatan
dirinya dan naga-naganya.
Tepat di luar istana...
di sisi Lucy, Wendy, tuan putri, dan yang
lainnya, mereka berhadapan dengan Zirconis,
naga yang arwahnya sempat diajak
berkomunikasi oleh Wendy waktu itu.
"Hahaha!! Yang mana yang harus kumakan
terlebih dahulu??" ucap Zirconis. Tampaknya,
naga ini menyukai manusia. Menyukai dalam
artian yang berbeda.
"Zilconis... apa kau benar-benar tak ingat
kalau kita pernag berkomunikas?" ucap
Wendy. "Tentu saja tidak." ucap Charla, "Yang
kita ajak bicara itu arwahnya saat dia sudah
mati."
"Tapi..." Wendy tampak ragu untuk
melawannya.
"Kau dengar apa yang Natsu katakan, kan!?"
ucap Charla.
"Hanya Dragon Slayer yang mampu
mengalahkan naga!!
Dan kaulah satu-satunya Dragon Slayer
disini!!"
"Aku mengerti..." ucap Zirconis, "Aku akan
memakan kalian semua sekalian saja.
Haaaahh!!" tiba-tiba Zirconis menyemburkan
suatu sihir dari mulutnya. Semacam semburan
api, namun bukan api.
"Awas!!" Mira mendorong Wendy dan berhasil
menghindarinya. "Uukhhh..." Lucy juga
berhasil menghindarinya. "Gyaaahhh!!!" yang
terkena adalah para pasukan kerajaan.
"Ini buruk..." ucap Happy.
"Mengalahkannya lebih mudah dikatakan
daripada dilakukan." ucap Lily.
Serangan Zilconis tadi berhasil mengenai para
pasukan kerajaan. Namun, para pasukan
kerajaan bukannya terluka, mereka malah...
telanjang...
Ya, semburan Zilconis membuat pakaian
mereka menghilang. Mengetahui hal itu, Lucy
dan yang lainnya hanya bisa bengong dan
bertanya-tanya.
"Manusia itu rasanya enak... Tapi, pakaian
tidak." ucap Zilconis. Jadi karena itu, sebelum
dimakan pakaian mereka dilenyapkan terlebih
dahulu.
"Gyaaaa!!!" orang-orang berteriak.
"Pakaianku!! Ini memalukan!!!"
"Mama!!!"
"Jangan lihat!!!"
"Sepertinya ini hal paling horror yang pernah
kulihat..." ucap Mira.
"Tuan putri, apa anda baik-baik saja!?"
Arcadios berhasil menyelamatkan dirinya
sendiri dan tuan putri.
"Ini benar-benar di luar..."
"Mentri!!???" Arcadios kaget.
"Aaaahhh!!!!" menteri pertahanan juga dibuat
telanjang.
"Kyaaa!!!" tuan putri menutup mata.
"Mundur!!!!" pasukan kerajaan berlari. "Kita
tak bisa bertarung telanjang begini!!! Ini
terlalu memalukan!!!" mereka kabur.et
"Hmmm..." Zilconis memikirkan sesuatu.
"Setelah kupikir-pikir lagi, daging lelaki itu
rasanya tidak terlalu enak. Jadi kurasa... lebih
baik memakan yang perempuan saja..."
"Eehh???" Lucy mendapat firasat buruk.
"Apakah tadi itu... sihir?" tanya Wendy.
"Tentu saja, semua naga bisa menggunakan
sihir." ucap Ziclonis. Kemudian, whusss, naga
itu menghembuskan sihir tadi ke arah Lucy.
Dan tadaa....
Pakaian Lucy menghilang entah kemana.
"Sihir yang mampu melenyapkan martabat
manusia, itulah sihirku." ucap Zilconis.
Kemudian, Wendy membalas. Akhirnya Wendy
memperoleh keteguhan hatinya. "Kalau begitu,
sihirku adalah sihir yang digunakan untuk
melenyapkanmu."

Rabu, 08 Mei 2013

Versi Teks Naruto Chapter 629

Badai melanda medan pertempuran. Apa yang
Juubi lakukan telah menciptakan bencana yang
luar biasa. Petir menyambar-nyambar, dan
ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti
ledakan bom atom. Gunung-gunung, buki-
bukit, hancur menjadi serpihan kerikil.
"Aku yakin ini sudah cukup untuk
membersihkan mereka." ucap Madara yang
berlindung di balik Susano'onya. Namun ketika
suasana kembali normal, Madara kaget. Meski
tampak kesakitan, para shinobi masih bisa
bertahan. Chakra yang Naruto berikan tetap
melindungi mereka.
"Naruto... melindungi kita lagi..." ucap Chouji
dalam hati. Kemudian dari yang rebah akibat
serangan tadi, para shnobi kembali berdiri.
"Naruto-kun..." Hinata khawatir.
Naruto Chapter 629 - Lubang Angin
Teks Version by www.Beelzeta.com
Kening Naruto berdarah, lengan pakaiannya
sudah tak utuh lagi akibat menahan serangan,
dan ia mulai kehabisan nafas. Tapi, Naruto
tetap bersemangat, "Seranganmu tak
mempan!!" ucapnya sambil menatap tajam ke
arah Madara.
Bersama dengan Naruto, tampak semangat
dari bijuu-bijuu yang ada. Dan dalam dirinya,
tampak tekad dari sang legenda, Rikudo
Sennin. Dengan itu semua, Naruto tak takut
untuk menghadapi Madara yang berada di
depannya, berdiri di atas monster terkuat,
Juubi.
"Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan
mencakupkan tangannya. Dan perlahan, tubuh
kurusnya menjadi berisi, semakin bersisi.
Otot-ototnya membesar, tampak kalau Juubi
akan kembali berevolusi, menuju wujudnya
yang semakin sempurna.
"Uukhhh..." ternyata semangat dan tekad saja
tak cukup. Naruto tampak sudah tak tahan lagi
dan kemudian terjatuh. Dan bersamaan
dengan itu, chakra-chakra yang menyelimuti
para shinobi menghilang.
"Chakranya...
menghilang..." ucap salah satu shinobi.
"Memang hanya sampai sejauh inilah yang
bisa kau lakukan." ucap Madara. "Aku sudah
menemukan hal lain yang lebih menarik. Jadi,
aku akan segera mengakhirimu."
Saaattt!!! Para shinobi tak membiarkan Madara
menyerang. Mereka bersama-sama
membentuk suatu barisan, berdiri di depan
Naruto, melindunginya. Kini adalah giliran
mereka, giliran mereka untuk melindungi
Naruto. "Semuanya!! Ayo gabungkan kekuatan
kita!!" ucap Hinata.
"Naruto, aku akan menyembuhkanmu." Sakura
berada di belakang Naruto dan hendak
menyembuhkannya. "Kalian semua..." Naruto
senang bisa punya teman-teman seperti
mereka.
----- Naruto Chapter 629 -----
Sementara itu, Kakashi dan Obito telah sampai
di dimensi lain. Obito terjatuh, sementara
Kakashi mampu mendarat dengan baik dan
langsung menyerang dengan Raikiri. Namun
sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai
wajah Obito, Kakashi malah berhenti.
"Heh... masih tidak tega ya." ucap Obito.
"Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk
menghabisiku. Tapi... aku terkejut kau
menunjukkan rasa belas kasihan terhadap
musuh di hadapanmu." lanjutnya. Seingat
Obito, Kakashi adalah orang kejam yang
bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.
Kakashi terdiam.
"Ada apa? Apa kau merasa bersalah?" ucap
Obito lagi. "Bersalah karena tak mampu
menepati janjimu... apa kau ingin
mengubahku?"
"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap Kakashi.
"Mimpimu adalah untuk menjadi hokage, dan
mimpi Naruto juga seperti itu. Naruto
mengatakan hal yang sama dengan apa yang
kau katakan di masa lalu."
Kakashi masih berharap kalau Obito bisa
kembali. "Secara tak sadar, kau melengkapi
Naruto dan dirimu sendiri. Kau mencoba
untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah
dirimu sendiri. Apa kau yakin kalau dirimu di
masa lalu tak akan menyesali apa yang kau
lakukan sekarang? Aku yakin kau bisa mengerti
perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali,
untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."
"Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan Naruto
lah, maka aku ingin mendengar semua yang
dia pikirkan dan kemudian membantahnya!!"
"Obito..."
"Dan akan kukatakan satu hal padamu. Adalah
hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku.
Kalau kau berpikir aku memulai perang ini
hanya karena kau dan Rin, kau salah!!"
Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri
Kakashi ke dirinya sendiri. "Aku tahu
semuanya." ucap Obito, dengan tubuh yang
kini telah ditusuk oleh Kakashi. Dan perasaan
itu, kakashi mengingatnya... Perasaan seperti
saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...
"Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri
untuk mati... dengan tertusuk oleh Raikirimu.
Saat itu, Rin telah diculik oleh Kirigakure dan
dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil
menyelamatkannya, tapi itu juga merupakan
rencana Kirigakure. Mereka bahkan berpura-
pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari
menuju desa. Mereka memang ingin agar Rin
ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di
sana. Jadi, desa akan diserang. Rin mengetahui
hal itu, jadi saat kau hendak menyerang
musuh dengan Raikirimu, dengan cepat ia
bergerak menuju seranganmu. Dia
memutuskan untuk mati di tangan orang yang
dicintainya. Demi melindungi desa."
"!!" Kakashi teringat akan saat-saat itu. Saat
dalam pelariannya, bersama dengan Rin,
perempuan itu sudah meminta padanya.
"Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin
memaanfaatku, mungkin aku akan menyerang
desa!!"
"Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku
akan melindungimu. Tak mungkin aku
melakukan hal itu. Pasti masih ada jalan
lain..." ucap Kakashi. saat itu
"Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa
melindungi Rin." ucap Obito. "Di dalam
pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu
hanyalah palsu. Rin hanya akan menjadi Rin
kalau dia masih hidup. Sistem yang
menciptakan semua ini... desa... shinobi...
inilah yang membuatku kehilangan harapan.
Dunia ini... dunia yang palsu ini..."
"Naruto mengatakan kalau... tak memiliki
teman di hatimu adalah hal yang paling
menyakitkan." Kakashi menarik tangannya.
"Aku memberi tahunya kata-katamu. Kau sama
seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..."
"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas serangan
Kakashi tadi. Serangan Kakashi meninggalkan
lubang besar di dadanya. Dan secara
mengejutkan, tak ada apapun di sana. kosong.
"Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi, aku
tak merasakan rasa sakit sama sekali!! Kau tak
perlu merasa bersalah, Kakashi!!! Lubang ini
tercipta oleh neraka dunia ini!!"

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/versi-teks-naruto-chapter-629.html?m=1

Senin, 06 Mei 2013

Fairy Tail Chapter 329


Fairy Tail Chapter 329
Diposkan Kembali Oleh J,mangablog


Dari atas atap, Natsu mentap tajam ke arah naga yang Rogue tunggangi.
"Jadi kau masih hidup ya..." Rogue tak takut, dan kemudian memerintahkan naganya untuk menyerang. "Bunuh dia!!!"

Naga itupun melesat, menabrak hancur bangunan yang Natsu pijak. Untungnya, Natsu cepat dan mampu menghindarinya. Ia kemudian balas menyerang dengan tinju apinya, namun Rogue yang adalah bayangan dengan mudah menghindarinya.

Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

Natsu terjatuh, tapi tak lama ia bangkit kembali. "Lihat ke arah kota." pinta Rogue. Natsu melihat, dan tampak keadaannya begitu kacau, naga-naga mengamuk.

"Tak peduli apapun yang kau lakukan, semuanya sudah terlambat. Ini sudah berakhir." ucap Rogue. "Apa sebenarnya tujuanmu, hah!?" tanya Natsu.


Di sisi lain, orang-orang juga tengah bertarung melawan naga. Namun kelihatannya, mereka kesulitan. "Mahluk apa mereka itu!? Ini tak ada bedanya dengan Acnologia!!" ucap Elfman. "Tidak, yang ini tidak seburuk itu." ucap Gray.

"Jadi kalian masih hidup setelah menerima seranganku tadi, ya?" ucap naga berlapis api itu. "Apa kalian penyihir?"

Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Kami bukan sekedar penyihir." ucap Makalov. Tubuhnya kini sudah lebih besar dari ukuran naga itu. "Kami adalah rekan yang terhubung ikatan yang disebut keluarga!!" Makalov memukul naga itu. Akan tetapi, "Uughh...." tangannya malah terbakar.

"Serangan master..."
"Tidak mempan!?"
"Mustahil..."
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Tak peduli kekuatan apapun yang kalian gunakan, kalian tak akan pernah mampu mengalahkan naga." ucap naga itu. "Selama kalian adalah manusia..." lanjutnya.

"Grooarrr!!!!" Naga di sisi Sabertooth juga mengamuk. "Kuat sekali..." ucap Sting. "Lecter, Frosch, diamlah di belakang." ucap Rogue. "Ya!" dua kucing itupun lari.

"Menurut ingatanku, kalian berdua pernah bilang kalau kalian pernah membunuh naga saat kalian masih kecil, kan?" ucap Rufus.

Sting dan Rogue terdiam. Kemudian, Sting menjelaskan...
"Itu setengah benar." ucapnya.
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

Saat itu, saat Sting masih kecil, ternyata naganyalah sendiri yang meminta untuk dibunuh. "Bunuh aku..." pintanya. "Mana mungkin!? Untuk apa aku harus melakukannya!?" ucap Sting kecil.

"Seseorang yang menggunakan sihir Dragon Slayer akan menjadi lebih kuat saat bermandikan darah naga."
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Tapi... aku tak mau melakukannya." ucap Sting. "Ayo, buktikanlah kalau kau telah menguasai sihi Dragon Slayer." ucap naga itu lagi, dan akhirnya Sting pun melakukannya.

"Sial..." ucap Sting saat mengingat-ingat masa-masa itu. Tak jauh berbeda dari Sting, Rogue juga begitu. "Skiadrum sakit. Aku hanya... diminta untuk segera membunuhnya."

"Huh, apapun itu, cepat gunakan sihir Dragon Slayer kalian untuk mengalahkan mereka!!" ucap Orga. Tapi bagaimanapun, melakukannya pasti sulit. "Aku tak menyangka kalau naga dengan kekuatan penuh akan jadi sekuat ini." ucap Sting. "Tapi bagaimanapun, aku tetap ingin melindungi teman-temanku." ucap Rogue.
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

Kembali ke sisi Natsu, Rogue menjelaskan tujuannya. "Apa kau masih ingat saat aku mengatakan kalau tujuh tahun dari sekarang, dunia akan dikuasai oleh naga? Tapi, naga-naga itu bukan datang dari gerbang. Yang memimpin mereka adalah Acnologia. Dunia dikuasai oleh Acnologia."

Natsu terkejut, sementara Rogue terus melanjutkannya. "Tak ada penyihir ataupun guild untuk melawannya. Orang-orang menghabiskan hari-hari mereka dalam ketakutan. Kemudian, aku mengembangkan suatu sihir untuk mengendalikan naga. Tapi... sihir itu tak bekerja pada Acnologia."
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Hanya naga yang bisa mengalahkan Acnologia. Apa karena itu kau memanggil naga-naga ini?" tanya Natsu lagi. "Tidak hanya itu." sahut Rogue. "Kalau aku bisa mengalahkan Acnologia, maka aku akan menjadi raja dari para naga."

"Kau..." Natsu semakin kesal.

"Dan dengan itu, aku akan menjadi orang yang menguasai mahluk-mahluk mengerikan itu."

"Dari bau naga yang kucium, seharusnya hanya ada tujuh naga..."
"Tujuh naga sudah cukup untuk menjadikan dunia menjadi milikku!!" ucap Rogue.
"Tidak, kau sedang tidak beruntung!!" ucap Natsu.

Natsu melompat dan kemudian memukul punggung naga itu dari atas dengan tinju apinya. "Groarrrr!!!!!" sang naga berteriak kesakitan. "Apa!?"
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Apa itu!?" orang-orang di bawah bertanya-tanya. "Lihat, asalnya dari atas!!" mereka semua melihat ke udara dan kemudian Natsu berteriak sekeras-kerasnya, "Apa kalian bisa mendengarku!!? SIhir Dragon Slayer mampu mengalahkan naga!!!"

Rogue menutup telinganya kuat-kuat karena suara Natsu begitu keras. Apalagi, jarak mereka tak terlalu jauh.

"Itu suara Natsu!!" ucap Lucy. "Natsu!!"
"Natsu-san..."
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Totalnya ada tujuh Dragon SLayer!!" teriak Natsu lagi.
"Tujuh?" Gagil bertanya-tanya.

"Dan juga, ada tujuh naga!! Sihir kita diciptakan untuk saat ini!! Dragon SLayer ada untuk bertarung di hari ini!!! Ayo semua maju!! Ayo kita buru para naga itu!!!" teriak Natsu.
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

Tapi tunggu dulu...
"Tujuh? Apa kau sudah menghitungnya dengan benar?" tanya Rogue. Dan memang, Dragon Slayer hanya Natsu, Gagil, Wendy, Laxus, Sting, dan Rogue... totalnya hanya ada enam, lalu siapa lagi?

"Aku bisa mendengarnya." ucap Natsu.

Di sisi lain, di tempat Lahar dan Dranbalt, mereka membawa sesuatu. "Haah, haah... aku sudah membawanya." ucap Dranbalt, kelelahan karena terburu-buru.
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com

"Maaf sudah membawamu sampai sejauh ini." ucap Lahar. "Naga-naga menyerang kota."
"Yaah, aku mendengarnya..." ucap orang yang mereka bawa.

"Karena itu, kami terpaksa meminta bantuanmu." ucap Dranbalt.

"Aku bisa mendengar semuanya, Natsu." ucap orang itu. Ternyata ia tak lain adalah Cobra, orang yang pernah menjadi lawan, yang kini menjadi tahanan di penjara dewan sihir dengan nomor 100977.
Fairy Tail Chapter 329 - Beelzeta.com
 

Blogger news

W3 Directory - the World Wide Web Directory

Blogroll

About