Search

Pages

Jumat, 10 Mei 2013

Fairy Tail Chapter 330

Berkat teriakan Natsu, orang-orang kembali
mendapat harapan. Tapi bagi Rogue, itu
percuma. "Usahamu sia-sia." ucap lelaki itu.
"Manusia tak akan pernah mampu
mengalahkan naga." lanjutnya.
"Mothergrea!!" Rogue memberi perintah pada
naga yang baru saja diserang oleh Natsu itu.
Kemudian dari bagian bawah tubuh naga
bernama Mothergea itu, berjatuhan benda-
benda bulat yang mirip dengan telur.
"Apa itu!?" orang-orang di bawah bertanya-
tanya. "Telur?" pikir Milliana. Dan memang
benar, benda-benda bulat itu adalah telur.
Mothergrea menjatuhkan puluhan telur yang
kemudian menetas menjadi monster-monster
naga kecil.
Fairy Tail Chapter 330 - Sihir Zilconis
Teks Version by www.Beelzeta.com
"A-apa-apaan ini!!?" ucap kaget Jet.
"Monster-monster lagi!!?" ucap kaget Droy
juga.
"Padahal satu naga saja sudah begitu sulit."
ucap Cana. "Kalian semua menyingkirlah."
Laxus hendak menghadapi naga yang mereka
hadapi, si naga yang tubuhnya berlapis api.
"Yang besar biar aku yang urus, kalian lawan
yang kecil-kecil saja." ucap Laxus.
"Ta-tapi!! Kau tak bisa menghadapinya
sendirian!!" ucap Romeo. "Dia tidak
sendirian." ucap Eva. "Kami selalu ada di
belakang Laxus!! Serahkan pada Raijinshuu!!"
lanjut dua anggota Raijinshuu lainnya.
"Benar. Natsu sendiri bilang kan kalau hanya
Dragon Slayer yang punya kesempatan untuk
mengalahkan para naga itu. Jadi, serahkan saja
dia pada Laxus dan Raijinshuu." ucap Mavis.
"Gajeel, kau juga harus pergi mencari
buruanmu sendiri. Serahkan monster-monster
yang muncul pada yang lainnya."
Tampak Erza, Gray, Juvia dan yang lainnya
telah bertarung menghadapi monster-monster
kecil yang bermunculan. Dan di sisi
Sabertooth, Sting dan Rogue juga tampak
tengah berjuang. "Rogue, carilah naga lainnya,
bantu guild yang tak memiliki Dragon Slayer!"
perintah Sting.
"Aku mengerti!!" ucap Rogue.
"Teriakan Natsu-san benar-benar memacu
keberanianku!!" Sting menyerang naga dengan
tembakkan laser-laser cahayanya. "Bukan
keberanian untuk bertarung... melainkan
keberanian untuk melindungi rekan-rekanku."
"Sting-kun..." Lector terharu.
"Fro pikir juga begitu." lanjut kucing satunya.
"Era dari Sabertooth yang tak bersahabat
sudah berakhir. Ini adalah waktu yang tepat
bagi kita untuk melangkah maju!!" ucap
Rogue, dan kemudian pergi mencari
buruannya.
"Gohahahaha!!!!!" naga batu tengah
berhadapan dengan para penyihir Blue
Pegasus. "Mahluk kerdil yang menyerang
Mothergrea... kata-katanya lumayan
menghiburku!!" ucap naga itu sambil terus
menyerang.
"Kita tak punya Dragon Slayer di guild kita!!!"
orang-orang Blue Pegasus terdesak.
Bagaimanapun, memang tak ada satu Dragon
Slayer pun di antara mereka. "Ini buruk."
ucap salah seorang dari mereka. "Kenapa kita
punya satupun? Sial..." ucap yang lain.
"Strategi penggoda kita tak mempan sama
sekali." ucapnya Jenny. Tubuh seksinya tak
membuat si naga tergoda sama sekali.
"Kalau begitu, tak ada jalan lain." Ichiya
mempersiapkan salah satu sihir parfum
terhebatnya. Sat Sat sat!! "Nikmatilah
serangan parfum rahasiaku ini!!" Ichiya pun
melakukannya.
"Uhkk, bau ini..." Eve memasang wajah suram.
"Hi-hidungku..." Hibiki merasakan hal yang
sama.
"Hueekk..." Ren Akatsuki ingin muntah.
"Rasakan itu...
Parfum dari aroma ketekku..." ucap Ichiya.
Gubrakkk...
Trio Blu Pegasus pingsan.
"Naga terkenal dengan penciumannya yang
tajam. Tapi sayang sekali, aku tak punya
hidung." ucap naga yang mereka lawan.
Dengan kata lain, serangan Ichiya tidak
mempan. "Mustahil!!!" hati Ichiya remuk.
"Tak peduli berapa abad sudah berlalu, sikap
sombong kalian tak akan pernah bisa
membuatku kagum. Manusia-manusia
bodoh..." ucap naga batu itu. Tapi tak lama
setelahnya, seseorang muncul dan langsung
menghantam tubuhnya dari atas.
Orang itu tiba-tiba datang dan menyerang,
serangannya begitu kuat hingga berhasil
menjatuhkan naga batu itu. Dia adalah Dragon
Slayer, Cobra...
"Si-siapa dia?" Ren bertanya-tanya. "Jangan
menghalangi jalanku, orang aneh." ucap
Cobra. "Dia kan... Cobra dari Oracion Seis!!"
Hibiki mengingatnya. "Orang... aneh??" Ichiya
tersinggung. "Dia adalah Dragon Slayer
Racun!!"
"Tak peduli berapa abad sudah berlalu, sikap
sombong kalian tak akan pernah bisa
membuatku kagum. Manusia-manusia
bodoh..." ucap naga batu itu. Tapi tak lama
setelahnya, seseorang muncul dan langsung
menghantam tubuhnya dari atas.
Orang itu tiba-tiba datang dan menyerang,
serangannya begitu kuat hingga berhasil
menjatuhkan naga batu itu. Dia adalah Dragon
Slayer, Cobra...
"Si-siapa dia?" Ren bertanya-tanya. "Jangan
menghalangi jalanku, orang aneh." ucap
Cobra. "Dia kan... Cobra dari Oracion Seis!!"
Hibiki mengingatnya. "Orang... aneh??" Ichiya
tersinggung. "Dia adalah Dragon Slayer
Racun!!"
"Siapa sangka pada akhirnya kita malah
menuruti saran Jellal?" ucap Lahar. Ia bersama
dengan Dranbalt mengawasi kota dari
kejauhan. "Kalau kita beruntung, paling-paling
kita cuma akan dipecat." ucap Dranbalt.
"Kita juga harus pergi." ucap Lahar.
"Ya, tentu saja." ucap Dranbalt.
Di sisi Natsu, ia masih berhadapan dengan
Rogue, dan tentunya naga yang
dikendalikannya. "Semuanya berjuang sekuat
tenaga. Kalau kami bekerja sama, maka tak
ada yang tak akan bisa kami selesaikan!!" ucap
Natsu.
"Kau terlalu sombong. Kau masih belum tahu
kekuatan naga yang sesungguhnya." ucap
Rogue, masih percaya diri dengan kekuatan
dirinya dan naga-naganya.
Tepat di luar istana...
di sisi Lucy, Wendy, tuan putri, dan yang
lainnya, mereka berhadapan dengan Zirconis,
naga yang arwahnya sempat diajak
berkomunikasi oleh Wendy waktu itu.
"Hahaha!! Yang mana yang harus kumakan
terlebih dahulu??" ucap Zirconis. Tampaknya,
naga ini menyukai manusia. Menyukai dalam
artian yang berbeda.
"Zilconis... apa kau benar-benar tak ingat
kalau kita pernag berkomunikas?" ucap
Wendy. "Tentu saja tidak." ucap Charla, "Yang
kita ajak bicara itu arwahnya saat dia sudah
mati."
"Tapi..." Wendy tampak ragu untuk
melawannya.
"Kau dengar apa yang Natsu katakan, kan!?"
ucap Charla.
"Hanya Dragon Slayer yang mampu
mengalahkan naga!!
Dan kaulah satu-satunya Dragon Slayer
disini!!"
"Aku mengerti..." ucap Zirconis, "Aku akan
memakan kalian semua sekalian saja.
Haaaahh!!" tiba-tiba Zirconis menyemburkan
suatu sihir dari mulutnya. Semacam semburan
api, namun bukan api.
"Awas!!" Mira mendorong Wendy dan berhasil
menghindarinya. "Uukhhh..." Lucy juga
berhasil menghindarinya. "Gyaaahhh!!!" yang
terkena adalah para pasukan kerajaan.
"Ini buruk..." ucap Happy.
"Mengalahkannya lebih mudah dikatakan
daripada dilakukan." ucap Lily.
Serangan Zilconis tadi berhasil mengenai para
pasukan kerajaan. Namun, para pasukan
kerajaan bukannya terluka, mereka malah...
telanjang...
Ya, semburan Zilconis membuat pakaian
mereka menghilang. Mengetahui hal itu, Lucy
dan yang lainnya hanya bisa bengong dan
bertanya-tanya.
"Manusia itu rasanya enak... Tapi, pakaian
tidak." ucap Zilconis. Jadi karena itu, sebelum
dimakan pakaian mereka dilenyapkan terlebih
dahulu.
"Gyaaaa!!!" orang-orang berteriak.
"Pakaianku!! Ini memalukan!!!"
"Mama!!!"
"Jangan lihat!!!"
"Sepertinya ini hal paling horror yang pernah
kulihat..." ucap Mira.
"Tuan putri, apa anda baik-baik saja!?"
Arcadios berhasil menyelamatkan dirinya
sendiri dan tuan putri.
"Ini benar-benar di luar..."
"Mentri!!???" Arcadios kaget.
"Aaaahhh!!!!" menteri pertahanan juga dibuat
telanjang.
"Kyaaa!!!" tuan putri menutup mata.
"Mundur!!!!" pasukan kerajaan berlari. "Kita
tak bisa bertarung telanjang begini!!! Ini
terlalu memalukan!!!" mereka kabur.et
"Hmmm..." Zilconis memikirkan sesuatu.
"Setelah kupikir-pikir lagi, daging lelaki itu
rasanya tidak terlalu enak. Jadi kurasa... lebih
baik memakan yang perempuan saja..."
"Eehh???" Lucy mendapat firasat buruk.
"Apakah tadi itu... sihir?" tanya Wendy.
"Tentu saja, semua naga bisa menggunakan
sihir." ucap Ziclonis. Kemudian, whusss, naga
itu menghembuskan sihir tadi ke arah Lucy.
Dan tadaa....
Pakaian Lucy menghilang entah kemana.
"Sihir yang mampu melenyapkan martabat
manusia, itulah sihirku." ucap Zilconis.
Kemudian, Wendy membalas. Akhirnya Wendy
memperoleh keteguhan hatinya. "Kalau begitu,
sihirku adalah sihir yang digunakan untuk
melenyapkanmu."

0 Tanggapan kawan:

Posting Komentar

 

Blogger news

W3 Directory - the World Wide Web Directory

Blogroll

About