Search

Pages

Selasa, 08 Oktober 2013

Fairy Tail Chapter 353

Versi Teks Fairy Tail Chapter 353

Sebelumnya : Fairy Tail Chapter 353

Siapa sangka, api abadi yang dimaksud ternyata adalah teman lama Natsu, Atlas, naga api yang merupakan teman Igneel. "Itu.. salah satu naga yang pernah keluar dari gerbang Gerhana.." ucap Gray dan Lucy. "Eh?" Flare kaget. "Jadi dia memang telah kembali ke empat ratus tahun yang lalu ya.." ucap Charla.

"Empat ratus tahun.. ya.. selama empat ratus tahun.. aku terus berpijar dengan kuat.." ucap Atlas.

"Jadi kau masih hidup ya, paman?" ucap Natsu.
"Lama tak ketemu, sir.." ucap Happy.


"Masih hidup? tidak.. sepertinya pernyataan itu kurang tepat.." ucap Atlas.

"Apa yang sedang kita lihat adalah perwujudan yang aku bawa dengan matra Milky Way milikku.." jelas Wendy. "Jadi itu artnya.."

"Aku sudah tidak berada di dunia ini.." ucap Atlas, "Melainkan berasal dari masa lalu.." lanjutnya.

"Aku tak menyangka dia bisa mati.." ucap Gray.

"Kesadaranku.. atau lebih tepatnya, ingatanku.. seperti bercampur aduk.." Atlas seakan tak terlalu ingat dengan apa yang telah ia lalui, ingatannya seperti bercampur, kacau. "Bertahanlah, paman.." ucap Natsu. "Aku ingat.. putra Igneel.." Atlas masih mengingat Natsu.

"Apa yang terjadi? dulu ingatan Zilconis lebih jelas dari ini.." ucap Charla.
"Mungkin ini karena esnya.." ucap Wendy. "Pada dasarnya, sisa ingatan berasal dari keinginan yang kuat, namun tetap saja merupakan sihir yang rentan. Karena telah terbekukan oleh sihir es dalam waktu yang lama, bagian dari ingatannya telah rusak."

"Es.. ya.. es.." Atlas mulai mengingat sesuatu. "Dunia diselimuti oleh es.."

"Paman, apa yang kau bicarakan itu tentang desa ini??"
"Apa yang telah terjadi?? tolong ceritakan pada kami.." pinta Flare.

"Hmm, lelaki itu.. aku.. salah mengira dia dengan orang lain.." ucap Atlas.
"Lelaki itu??"

"Ya.. seorang manusia.. yang telah mengubah dunia menjadi es.." jelas Atlas. Mendengar itu, untuk sesaat Lucy dan yang lainnya sempat kaget, terdiam.

"Yang melakukan semua ini adalah seorang penyihir es!??" tanya Gray.
"Seorang penyihir yang telah melakukan ini pada desa??" tanya Lucy juga.
"Ke-kenapa dia melakukan.."

"Orang itu mengira kalau aku adalah iblis.." jelas Atlas, yang ingatannya perlahan mulai pulih. "Dia membekukan seluruh desa untuk membasmiku.. dia adalah seorang exorcist, seorang devil slayer.."

"Devil slayer!!??" Natsu kaget. "Bukan Dragon Slayer ataupun God Slayer.. tapi Devil Slayer??" Lucy juga kaget. "Sihir untuk membasmi iblis? aku belum pernah mendengar itu sebelumnya.." ucap Charla.

"Jadi begitu ya.. karena itu;ah es tersebut mempan terhadap mahluk itu.." pikir Gray. Bagaimanapun, mahluk yang sebelumnya ia lawan bisa dibilang merupakan iblis. "Seorang Devil Slayer es.. siapa ya dia kira-kira??"

"Hmm.. semuanya nampak sedikit berkabut.. aku.. aku siapa.." Ingatan Atlas masih kacau.
"Kau adalah pelindung desa ini, api raksasa!!" ucap Flare.

"Hmm??"

"Bagaimanapun caranya, kumohon padamu.." Flare bersujud di tanah, di tanah es, "Pancarkanlah sinarmu ke seluruh desa sekali lagi, tolong selamatkan desa ini!!" pintanya, masih sambil bersujud.

"Flare.."

"Bagaimanapun caranya.. pelindung kami.."

"Aku.. ya.. namaku Atlas flame.." Atlas mulai mengingat dirinya kembali. "Aku yang menciptakan desa ini.."

"Dia mulai sadar!!" ucap Happy.

"Petaka di desaku adalah luka bagiku.." ucap Atlas. "Duka di desaku adalah air mataku.. aku.. menggenggam sisa-sisa aroma dari akhir hayatku bersama dengan api dari putra Igneel..akan kubebaskan desa ini.. aku adalah naga api.. Atlas Flame!!! Naga pelindung desa ini!!!" Atlas memperbesar kobaran apinya, begitu besar dan kuat.

"Uwaaa...." Natsu dan Happy sampai terdorong ke belakang.
"Panas!!" ucap Lucy. "Gray, tolong dinginkan!!"

Graypun menyentuh dahi Lucy.
"Api yang hebat.." ucap Gray.

"Rohnya mulai menghilang.." ucap Wendy. "Huh?"
Bersamaan dengan ia menggunakan kekuatannya, keberadaan Atlas secara perlahan mulai menghilang.

"Igneel.. Raja naga.. Acnologia.. Zeref.. aku ingat.. aku ingat semuanya.." ucap Atlas sebelum benar-benar menghilang. "Sihir hitam yang paling mengerikan dari buku Zeref, E.N.D. .. empat ratus tahun yang lalu, Igneel tak bisa menghancurkan E.N.D."

Hanya sampai situ, setelahnya keberadaan Atlas benar-benar menghilang. Dan bersamaan dengan itu juga, desa secara perlahan mulai pulih, dan para penduduk raksasa yang beku mulai sadar kembali.

"Eh??" mereka kaget.
"Ada apa ini??"
"Ini.. kehangatan ini pasti dari api.."

Di sisi pertarungan antara Minerva dan Erza..
"Esnya meleleh??" Minerva kaget.
"Mereka berhasil.." ucap Erza.

"Hmm?? jarang sekali ada manusia berkeliaran di desa ini.." ucap raksasa di belakang Erza dan Minerva yang telah mencair.

"Sampai di sini dulu ya.." Minerva kabur.
"Minerva!??"

"Kita selesaikan ini lain waktu saja.. kau dan aku, di arena yang lebih besar." ucap Minerva.
"Jangan biarkan kegelapan mempengaruhimu, aku tahu kau orang yang tabah!" ucap Erza.
"Jangan salah sangka.. akulah yang akan mempengaruhi dunia dalam kegelapanku, bukan sebaliknya.." ucap Minerva dan kemudian benar-benar pergi.

Kembali ke sisi Lucy dan yang lainnya, "Whoa.. desanya kembali normal.."
"Paman.." Atlas juga telah menjadi api tanpa kesadaran kembali..
"Ini.. hangat sekali.."

Setelah sekian lama kedinginan oleh es, akhirnya mereka bisa merasakan kehangatan lagi. Namun di tengah kebahagiaan itu, ada saja yang masih membuat mereka sedih. Sisa ingatan Atlas.. sudah benar-benar lenyap. "Sisa ingatan Atlas sudah menghilang.." ucap Wendy. "Tak kusangka dia mengerahkan kekuatan sebanyak itu dengan sedikit spirit yang tersisa.." ucap Lucy.

"E.N.D. adalah sihir hitam yang ingin dihancurkan oleh Igneel? baru pertama kali ini aku mendengarnya.." ucap Natsu. "Aye.." ucap Happy.

Sementara itu jauh di seberang sana, sebuah wilayah yang tertutup oleh salju tebal, tampak seorang lelaki sedang berdiri sendirian. Lalu dari belakangnya, muncullah sorang pesuruh yang berbentuk manusia kura-kura. "Tuan Silver.. kita mendapat perintah untuk berkumpul di markas.." ucap si pesuruh dengan tubuh gemetaran.

"Aku sedang berziarah, jadi tinggalkan aku sendiri.." ucap lelaki itu, Zilver.
"Tapi saat ini seluruh anggota dari Kyuukimon telah dipanggil.. jadi harap patuhi panggilan, tuan Silver, Devil Slayer Es.."

"Santai, tak perlu sampai mengencingi celanamu.. aku tak akan memakanmu atau semacamnya, yang aku makan hanyalah jiwa dari para iblis.." ucap lelaki itu. Ternyata ialah sang Devil Slayer Es, Absolute Zero's Silver, salah seorang anggota guild Tartarus Kyuukimon

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/09/versi-teks-fairy-tail-chapter-353.html#ixzz2h8XOtqTQ

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DIKOLOM KOMENTAR DIBAWAH YA ;D

Versi Teks Naruto Chapter 649

Versi Teks Naruto Chapter 649

Sebelumnya : Naruto Chapter 648

"Setidaknya kupikir kita tak perlu melakukan pertemuan lagi, bukan begitu?"
"Tepat sekali." sahut Mizukage. "Tentu saja, tapi ingat kita harus memenangkan perang ini terlebih dahulu." ucap Tsuchikage. "Tsuchikage benar, kita tak boleh kalah." ucap Kazekage. "Baiklah, ayo keluarkan yang terbaik yang dimiliki oleh aliansi shinobi, itulah yang kita kelima kage harus lakukan." ucap Hokage.

Kelima kage, Tsunade dan yang lainnya telah sampai di medan perang, dan ditambah dengan semangat para shinobi yang juga telah kembali, serta kekuatan chakra Kyuubi yang masih menyelimuti mereka, pertempuranpun kembali berlanjut. Semuanya, dengan kemampuan dan senjata mereka masing-masing bersiap untuk menyerang.

Di depan sana, tampak juga Bijuu Naruto dan Susano'o Sasuke masih dalam usaha mereka untuk menyerang Obito. Serangan dahsyat mereka berdua lancarkan, namun pertahanan Obito ternyata masih belum mampu mereka tembus. "Apa cuma itu saja?" ucap Obito.


Di sisi lain, tampak Shikamaru yang dalam keadaan sekarat sedang dirawat oleh Sakura. "Ini.." Sakura merasakan sesuatu di dalam tubuh Shikamaru. "Naruto.. dia tetap membantu mengembalikan chakranya meski ia sedang bertarung.." ucap Sakura dalam hati. "Naruto.. seharusnya kau fokus pada yang harus kau lakukan, dan menyerahkan yang di sini pada kami.."

"Tidak, Sakura.. Naruto melakukannya secara tidak sadar." ucap Ino. "Tekadnya untuk menyelamatkan Shikamaru begitu kuat hingga chakranya bergerak sendiri. Aku bisa tahu itu berkat shindenshin no jutsu milikku." jelasnya.

"Naruto.. kau selalu saja seperti itu.." ucap Shikamaru dalam hati, di tengah-tengah sekaratnya. "Kau selalu melakukannya secara berlebihan.."

"Berapa banyak lagi yang akan kau lakukan untuk kami?" ucap Ino dalam hati.

"Di depanmu.. aku tak bisa komplain tentang hal-hal yang menyebalkan lagi.." ucap Shikamaru dalam hati. Shikamaru kemudian teringat akan ayahnya, lalu ia berkata, "Maaf, yah.. Naruto belum ingin aku menyusulmu ke sana.."

"Jangan bicara dulu, Shikamaru!! Aku tak akan membiarkanmu mati!!" ucap Sakura. "Naruto masih membutuhkanmu!!"

Shikamaru dalam sekaratnya terus mengingat sosok Naruto. "Ayah.. Naruto telah melalui semua ini sejauh ini sendirian.. aku baru saja menyadarinya.. sekarang aku tak ingin dia merasakan hal seperti itu lagi.. itulah yang sekarang aku rasakan.. saat aku bersama dengannya sekarang.. aku sudah pernah mengatakannya padamu, kan.."

Shikamaru kemudian teringat akan kata-katanya pada ayahnya dulu, "Dia akan menjadi ninja penting di desa ini. Saat aku bersama dengan Naruto, aku merasa seperti aku ingin berjalan di sisinya.. tak seperti hokage pertama, Naruto, si bodoh itu tak punya saudara cerdas yang bisa selalu menasihatinya.. jadi.. kurasa.. saat ia menjadi hokage nanti, aku akan berada di sisinya.. maafkan aku, ayah.."

Proses penyembuhan Shikamaru terus mengalami kemajuan dan akhirnya secara perlahan ia sudah bisa berdiri lagi. "Maafkan aku, ayah.. aku masih belum bisa menyusulmu.. tak ada orang lain yang bisa menjadi penasihat untuk Naruto lebih baik daripada aku.."

Hokage pertama dan kedua juga tampak senang dengan kebangkitan Shikamaru itu.

"Terimakasih, Naruto.." ucap Sakura dalam hati. "Berkat chakramu, dan perasaanmu, dia selamat.."

"Ya, dia sudah membaik.." ucap Sai.
"Terimakasih Sakura.." ucap Ino. "Terimakasih Naruto.."

"Jangan berlebihan, Shikamaru.." ucap Kiba. "Mungkin saja kau malah akan menjadi penasihatku, kau tahu.." lanjutnya.

"Uuhn.."
"Jangan khawatir, Akamaru, pada akhirnya dia mungkin akan memiliki tiga penasihat.." ucap Shino.
"Woof!!"

"Aku juga ingin berada di sisi Naruto, aku harus melakukan yang terbaik.." ucap Hinata dalam hati.
"Shikamaru!!" Chouji memeluk Shikamaru dari belakang.

Tap!!

Tiba-tiba Tsunade muncul dan kemudian meletakan telapak tangannya di dahi Shikamaru, seolah mengeceknya. Lalu kemudian, Tsunade menyentuh dahi Sakura dan berkata, "Kau melakukannya dengan baik.." Sakura tersenyum.

"Maafkan aku, kakek.." Tsunade menghampiri hokage pertama.

"Jangan meminta maaf, Tsunade.." ucap Hokage pertama. "Masalahku terbawa sampai ke generasimu, akulah yang seharusnya minta maaf.."

"Tapi perasaan dan mimpimu juga ikut terbawa ke generasi ini, dan bahkan generasi selanjutnya.. ya.. tekad api.."

"Wooaahh!!!!" Di sisi Naruto, tampak ia masih sibuk melawan Obito.

"Bagus!!" ucap hokage pertama. "Ayo kita potong pohon besar itu sementara ia sibuk bertarung!!" perintahnya.

"Tak peduli betapa besar pohon itu, itu masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan daratan ini.. Tanah adalah sekutu kita!!" ucap Tsuchikage. "Yaah!!!" sahut para shinobi Iwagakure, negeri tanah.

Di sisi raikage, ia teringat dulu akan saat ia pertama bertemu Naruto, saat itu Naruto sampai menundukkan kepalanya ke tanah untuk memohon agar Sasuke dimaafkan. Dan saat itu raikage mengatakan, "Shinobi tak seharusnya menundukan kepala semudah itu.. yang akan membuatmu dihormati adalah tindakan dan kekuatanmu.."

Namun sekarang, raikage mulai sadar, "Kelihatannya hokage memang suka menundukan kepala mereka.. mungkin itu juga memang bisa mengubah perasaan seseorang.."

"Ayo maju!!!" seru raikage pada para shinobi dari desanya. "Ok! Double Lariat Brother!!" sahut Bee. "Yeaah!!!" sahut shinobi lainnya.

"Sebagai wanita, aku tak boleh telat dalam pertarungan.." ucap Mizukage. "Ayo kita juga maju, semuanya!!" perintahnya pada shinobinya. "Yaah!!"

"Naruto.. sekarang kau telah benar-benar menjadi shinobi yang sangat diperlukan oleh dunia ini.." ucap Gaara dalam hati. "Kaulah apa yang kami inginkan.. dan aku yakin kau akan menyelamatkan dunia ini, Naruto.."

Dan sama seperti yang lain, Gaarapun sebagai Kazekage memberi perintah pada pasukan shinobi dari desanya, "Semuanya, ikut denganku!! ayo maju!!"

Di dimensi lain, tampak Kakashi sedang menyembuhkan lukanya sendiri. "Bagus, sepertinya tak lama lagi aku akan bisa pergi.." ucapnya.

Kembali ke medan perang, "Semangat mudaku masih belum luntur!! ayo maju, Lee!! Tenten!!" teriak guru Gai.

"Masa lalumu telah mampu mencapai hati semua orang.. Uzumaki Naruto.." ucap hokage pertama dalam hati. "Sekarang, kau telah membuat mereka semua bersatu.. masa lalumu yang keras telah menjadikanmu seperti sekarang ini.. kisah hidupmu.. memberi hati kami semua harapan.."

"Ayo kita percayai harapan ini!!
Ayo maju!!" seru hokage pertama pada semuanya.

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/10/versi-teks-naruto-chapter-649.html#ixzz2h8Wk4DvG

SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DI KOLOM COMMENT YANG DISEDIAKAN
 

Blogger news

W3 Directory - the World Wide Web Directory

Blogroll

About