Search

Pages

Rabu, 08 Mei 2013

Versi Teks Naruto Chapter 629

Badai melanda medan pertempuran. Apa yang
Juubi lakukan telah menciptakan bencana yang
luar biasa. Petir menyambar-nyambar, dan
ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti
ledakan bom atom. Gunung-gunung, buki-
bukit, hancur menjadi serpihan kerikil.
"Aku yakin ini sudah cukup untuk
membersihkan mereka." ucap Madara yang
berlindung di balik Susano'onya. Namun ketika
suasana kembali normal, Madara kaget. Meski
tampak kesakitan, para shinobi masih bisa
bertahan. Chakra yang Naruto berikan tetap
melindungi mereka.
"Naruto... melindungi kita lagi..." ucap Chouji
dalam hati. Kemudian dari yang rebah akibat
serangan tadi, para shnobi kembali berdiri.
"Naruto-kun..." Hinata khawatir.
Naruto Chapter 629 - Lubang Angin
Teks Version by www.Beelzeta.com
Kening Naruto berdarah, lengan pakaiannya
sudah tak utuh lagi akibat menahan serangan,
dan ia mulai kehabisan nafas. Tapi, Naruto
tetap bersemangat, "Seranganmu tak
mempan!!" ucapnya sambil menatap tajam ke
arah Madara.
Bersama dengan Naruto, tampak semangat
dari bijuu-bijuu yang ada. Dan dalam dirinya,
tampak tekad dari sang legenda, Rikudo
Sennin. Dengan itu semua, Naruto tak takut
untuk menghadapi Madara yang berada di
depannya, berdiri di atas monster terkuat,
Juubi.
"Groooarrr!!!!" Juubi berteriak dan
mencakupkan tangannya. Dan perlahan, tubuh
kurusnya menjadi berisi, semakin bersisi.
Otot-ototnya membesar, tampak kalau Juubi
akan kembali berevolusi, menuju wujudnya
yang semakin sempurna.
"Uukhhh..." ternyata semangat dan tekad saja
tak cukup. Naruto tampak sudah tak tahan lagi
dan kemudian terjatuh. Dan bersamaan
dengan itu, chakra-chakra yang menyelimuti
para shinobi menghilang.
"Chakranya...
menghilang..." ucap salah satu shinobi.
"Memang hanya sampai sejauh inilah yang
bisa kau lakukan." ucap Madara. "Aku sudah
menemukan hal lain yang lebih menarik. Jadi,
aku akan segera mengakhirimu."
Saaattt!!! Para shinobi tak membiarkan Madara
menyerang. Mereka bersama-sama
membentuk suatu barisan, berdiri di depan
Naruto, melindunginya. Kini adalah giliran
mereka, giliran mereka untuk melindungi
Naruto. "Semuanya!! Ayo gabungkan kekuatan
kita!!" ucap Hinata.
"Naruto, aku akan menyembuhkanmu." Sakura
berada di belakang Naruto dan hendak
menyembuhkannya. "Kalian semua..." Naruto
senang bisa punya teman-teman seperti
mereka.
----- Naruto Chapter 629 -----
Sementara itu, Kakashi dan Obito telah sampai
di dimensi lain. Obito terjatuh, sementara
Kakashi mampu mendarat dengan baik dan
langsung menyerang dengan Raikiri. Namun
sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai
wajah Obito, Kakashi malah berhenti.
"Heh... masih tidak tega ya." ucap Obito.
"Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk
menghabisiku. Tapi... aku terkejut kau
menunjukkan rasa belas kasihan terhadap
musuh di hadapanmu." lanjutnya. Seingat
Obito, Kakashi adalah orang kejam yang
bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.
Kakashi terdiam.
"Ada apa? Apa kau merasa bersalah?" ucap
Obito lagi. "Bersalah karena tak mampu
menepati janjimu... apa kau ingin
mengubahku?"
"Obito... ayo kita sudahi ini." ucap Kakashi.
"Mimpimu adalah untuk menjadi hokage, dan
mimpi Naruto juga seperti itu. Naruto
mengatakan hal yang sama dengan apa yang
kau katakan di masa lalu."
Kakashi masih berharap kalau Obito bisa
kembali. "Secara tak sadar, kau melengkapi
Naruto dan dirimu sendiri. Kau mencoba
untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah
dirimu sendiri. Apa kau yakin kalau dirimu di
masa lalu tak akan menyesali apa yang kau
lakukan sekarang? Aku yakin kau bisa mengerti
perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali,
untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."
"Hahaha." Obito malah tertawa.
"Justru karena aku mengeri perasaan Naruto
lah, maka aku ingin mendengar semua yang
dia pikirkan dan kemudian membantahnya!!"
"Obito..."
"Dan akan kukatakan satu hal padamu. Adalah
hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku.
Kalau kau berpikir aku memulai perang ini
hanya karena kau dan Rin, kau salah!!"
Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri
Kakashi ke dirinya sendiri. "Aku tahu
semuanya." ucap Obito, dengan tubuh yang
kini telah ditusuk oleh Kakashi. Dan perasaan
itu, kakashi mengingatnya... Perasaan seperti
saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...
"Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri
untuk mati... dengan tertusuk oleh Raikirimu.
Saat itu, Rin telah diculik oleh Kirigakure dan
dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil
menyelamatkannya, tapi itu juga merupakan
rencana Kirigakure. Mereka bahkan berpura-
pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari
menuju desa. Mereka memang ingin agar Rin
ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di
sana. Jadi, desa akan diserang. Rin mengetahui
hal itu, jadi saat kau hendak menyerang
musuh dengan Raikirimu, dengan cepat ia
bergerak menuju seranganmu. Dia
memutuskan untuk mati di tangan orang yang
dicintainya. Demi melindungi desa."
"!!" Kakashi teringat akan saat-saat itu. Saat
dalam pelariannya, bersama dengan Rin,
perempuan itu sudah meminta padanya.
"Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin
memaanfaatku, mungkin aku akan menyerang
desa!!"
"Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku
akan melindungimu. Tak mungkin aku
melakukan hal itu. Pasti masih ada jalan
lain..." ucap Kakashi. saat itu
"Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa
melindungi Rin." ucap Obito. "Di dalam
pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu
hanyalah palsu. Rin hanya akan menjadi Rin
kalau dia masih hidup. Sistem yang
menciptakan semua ini... desa... shinobi...
inilah yang membuatku kehilangan harapan.
Dunia ini... dunia yang palsu ini..."
"Naruto mengatakan kalau... tak memiliki
teman di hatimu adalah hal yang paling
menyakitkan." Kakashi menarik tangannya.
"Aku memberi tahunya kata-katamu. Kau sama
seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..."
"Lihat!!" Obito menunjukkan bekas serangan
Kakashi tadi. Serangan Kakashi meninggalkan
lubang besar di dadanya. Dan secara
mengejutkan, tak ada apapun di sana. kosong.
"Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi, aku
tak merasakan rasa sakit sama sekali!! Kau tak
perlu merasa bersalah, Kakashi!!! Lubang ini
tercipta oleh neraka dunia ini!!"

Sumber : http://www.beelzeta.com/2013/05/versi-teks-naruto-chapter-629.html?m=1

0 Tanggapan kawan:

Posting Komentar

 

Blogger news

W3 Directory - the World Wide Web Directory

Blogroll

About